Ketidaksuburan terselubung

Apakah Anda menggunakan pil KB atau alat kontrasepsi lain – yang berbentuk koyo, atau cincin, yang mengatur kadar hormon dalam tubuh? Ternyata, kontrasepsi jenis ini bisa menutupi gejala dari ketidaksuburan. Lho, kok, bisa?

Metode ini membuat haid yang palsu, yakni perdarahan yang tidak ada hubungannya dengan ovulasi. “Bisa jadi Anda tidak menyadarinya, sebab siklus haid Anda cenderung tidak teratur atau sempat tidak haid,” tutur Veronica Ravnikar, M.D.,  kepala bagian obstetri dan ginekologi di South Shore Hospital, South Meymouth, MA.

Selain itu, ketidaksuburan bisa pula terjadi akibat beberapa kelainan kelenjar tiroid (umum dialami wanita terutama usai melahirkan), kegagalan indung telur dini (sehingga Anda menopause sebelum usia 40 tahun), serta sindroma ovarium polikistik (penyebab utama ketidaksuburan wanita Amerika).

Pada saat ini, sekitar 10% wanita usia subur di Amerika mengidap sindroma ovarium polikistik. Gejalanya adalah meningkatnya hormon testosteron secara berlebihan serta adanya masalah insulin (yang menaikkan risiko terkena penyakit diabetes terutama saat hamil). Gejala lain berupa munculnya jerawat, penimbunan lemak (terutama di pinggang), tumbuhnya rambut tidak diinginkan di tubuh atau di wajah, serta rasa nyeri pada panggul.

Jika Anda mengalami salah satu dari gejala tersebut selama pemakaian alat-alat kontrasepsi yang hormonal (atau sebelumnya), segera beritahu dokter Anda. Ia akan memeriksa kemungkinan Anda terkena sindroma tersebut dengan cara mengukur kadar hormon testosteron, bahkan sebelum Anda merencanakan kehamilan. Jadi, Anda bisa memulai terapi untuk mengatasi gangguan tersebut.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia