Lengah saat menyetir, fatal akibatnya!

1. Ngobrol di ponsel
Menelepon dengan ponsel ketika sedang mengemudi jauh lebih buruk daripada menyetir dalam keadaan mabuk. Mengobrol di telepon ternyata memperlambat refleks untuk bereaksi. Situasi tidak akan terbantu jika Anda memakai headset sekalipun. Meski menekan nomor telepon itu dua kali lipat lebih berbahaya dibanding berbicara di telepon, waktu untuk menekan nomor telepon hanya sedikit, sementara waktu mengobrol di telepon sangat banyak. Jadi, keduanya sama-sama berisiko. Biarkan penelepon meninggalkan pesan, atau cari tempat aman untuk menepi agar bisa menelepon kembali.

2. Terlalu pede
Tentu Anda ingin terlihat canggih saat mengemudi, tetapi sikap sok-sok-an dapat memicu manuver-manuver rawan kecelakaan, seperti mengekor mobil terlalu dekat, menghalangi mobil lain di jalur Anda, dan ngebut. Jujurlah dengan kemampuan mengemudi Anda. Apakah Anda paham manuver-manuver untuk menghindari kecelakaan? Walau paham, lebih baik menyetirlah dengan hati-hati.

3. Nyetir dalam keadaan ngantuk
Menurut National Sleep Foundations di Amerika, banyak orangtua mengaku menyetir dalam kondisi lelah. Seharusnya Anda jangan pernah meremehkan fakta, rasa kantuk dapat mengganggu aktivitas mengemudi. Usahakan tidur malam cukup—paling baik 7 sampai 9 jam. Ketika Anda tidak bisa istirahat cukup, cari orang lain untuk mendampingi. Dengan begitu akan ada orang lain yang dapat membantu mengawasi jika ada bahaya, atau mengambil alih kemudi. Jangan menyetir saat Anda sedang ngantuk-ngantuknya. “Secangkir kopi mungkin bisa bikin mata melek, tapi tidak akan membuat Anda tetap waspada,” kata Kristin Backstrom, Presiden Safe Smart Women, badan nirlaba tentang keselamatan pengemudi di Silver Spring, Maryland. Jika Anda menyetir dan mengantuk, bernyanyilah keras-keras, setel musik kencang-kencang, hirup udara segar, atau secepat mungkin menuju ke tempat yang aman. Di situ berjalan-jalanlah, meregangkan tubuh, atau tidur siang sebentar.

4. Ngebut
Hati-hati, makin cepat Anda mengemudi, makin lama waktu yang dibutuhkan untuk memperlambat laju kendaraan jika muncul sesuatu yang tak terduga. Kebanyakan pengemudi tidak menyadari berapa lama waktu yang dibutuhkan mobil untuk benar-benar berhenti. Anda perlu hampir 100 meter, untuk benar-benar berhenti total jika mengemudi dengan kecepatan sekitar 90 km/jam. Jika Anda naik SUV (Sport Utility Vehicle)—yang pada dasarnya sama dengan truk—akan lebih sulit lagi untuk berhenti mendadak. Di Amerika saja, menurut National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA), kurang -lebih 30 persen kecelakaan fatal adalah akibat ngebut.

5. Nyetir sambil ngemil
Terkadang satu-satunya asupan yang sempat dikonsumsi mama adalah secangkir kopi atau segelas teh dan roti yang ditelan cepat-cepat sambil mengantar anak ke sekolah. “Tetapi sewaktu menunduk untuk melihat makanan, Anda melewatkan apa yang ada di depan mobil,” ujar Arlene Greenspan, ilmuwan senior di National Center for Injury Prevention and Control, Atlanta. “Itulah yang mengakibatkan kecelakaan.” Sebuah studi NHTSA menemukan, aktivitas makan bisa disamakan dengan membaca jika menyangkut soal mengalihkan perhatian. Jika Anda benar-benar harus makan, letakkan makanan di samping, dan makanlah hanya ketika sedang berhenti di lampu merah.

6. Memberi perhatian si kecil
Seberapa aman Anda bisa menangani urusan-urusan sepele yang sering muncul ketika anak-anak ada di dalam mobil? “Jika bayi Anda menangis, dan Anda ingin memeriksanya, carilah SPBU atau tempat aman lain untuk berhenti sebentar. Jika Anda memakai kaca spion depan untuk melihat ke belakang, berarti Anda tidak akan melihat apa yang seharusnya Anda lihat, yaitu jalanan di depan. Dan, tentu saja, jangan pernah membelakangi jalan ketika sedang mengemudi.

7. Lalai merawat mobil
Tahun 2005, di Amerika tercatat 660 korban meninggal dan 33.000 luka-luka akibat ban yang kurang angin, terlalu keras, atau sudah botak—yang bisa membuat mobil lebih sulit dikendalikan. Agar aman, rawat mobil Anda.
Tiap kali mengisi bahan bakar:
* Periksa udara dalam ban Anda dengan pengukur tekanan. (Baca manual mobil untuk mengetahui spesifikasinya.)
* Periksa kondisi permukaan ban. Jika sudah menipis sampai 1/16 inci, penurunan daya cengkeram bisa membuat Anda kehilangan kendali ketika mengerem atau membelok (khususnya untuk SUV). Selipkan sekeping uang logam ke ban, dan jika Anda bisa melihat seluruh gambar tengahnya, berarti Anda harus membeli ban baru.

Tiap kali ganti oli :
* Minta mekanik memeriksa juga power steering, transmisi rem, dan level pendingin mobil Anda.
* Nyalakan lampu depan dan sein; pastikan berfungsi. Jangan lupa periksa lampu rem.

Perhatikan jika:
* Kehabisan pelumas atau wiper-nya sudah usang. Dalam kondisi badai, pandangan Anda bisa terganggu.
* Rem terasa ’lembek‘ atau lain dari biasanya.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia