Manfaat Mama Gaul di Sekolah

Layaknya perilaku orang tua lainnya, pergaulan Mama dengan sesama orang tua murid juga bisa menjadi contoh bagi anak mengenai cara menjalin interaksi sosial dengan orang lain. Kemampuan berinteraksi ini terutama diperlukan oleh anak yang belum memasuki jenjang pendidikan formal, meskipun masih relevan pula bagi anak-anak yang sudah duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) dan seterusnya.

Mungkin Anda terkadang tidak menyadari bahwa anak melihat bagaimana cara orang tuanya berkomunikasi dan bertingkah laku ketika berhadapan dengan orang lain, dan hal itu akan menjadi model perilaku yang ditiru anak. Itu sebabnya, Anda harus memastikan bahwa contoh yang dilihat anak Anda adalah pedoman yang baik bagi dirinya.

Sehubungan dengan hal itu, Roslina Verauli, M. Psi, psikolog dari RS Pondok Indah Jakarta, mengingatkan Anda untuk mewaspadai risiko negatif yang mungkin muncul dari hubungan antar orang tua murid yang kurang sehat. “Contoh hubungan yang kurang sehat itu adalah orang tua yang hanya mau berteman dengan sekelompok orang yang itu-itu saja dan tidak mau membuka pertemanan dengan orang tua murid lainnya.

Ada pula orang tua yang melakukan ‘seleksi’ sebelum berteman. Misalnya, bertanya rumahnya di mana, mobilnya apa, pekerjaan suaminya apa, dan sebagainya. Kalau tingkah laku Anda seperti ini, jangan heran bila anak Anda juga akan belajar untuk bersikap sombong dan pilih-pilih teman,” ujar Vera.

Selain itu, masalah lain yang kerap muncul adalah ketika orang tua melibatkan dirinya terlalu jauh ke dalam perselisihan antara anak dan temannya. “Padahal, namanya juga anak-anak, pasti ada saat-saatnya mereka bertengkar—yang biasanya disebabkan oleh hal sepele seperti berebut mainan.

Mayoritas kasus seperti itu sebenarnya bisa diselesaikan sendiri oleh anak-anak. Sayangnya, terkadang ada orang tua yang menempatkan dirinya di tengah arena dan secara kurang bijak membuka konflik dengan orang tua anak yang bersangkutan. Akibatnya, ketika anak-anak mereka sudah baikan, para orang tua malah masih saling bermusuhan,” lanjut Vera.

Oleh sebab itu, Ma, hubungan antar sesama orang tua murid harus dapat dikendalikan agar tidak terlalu terlibat secara emosional. Jangan lupa bahwa motivasi awal Anda menjalin hubungan dengan orang tua murid lain adalah untuk memuluskan pendidikan dan kehidupan sosial anak di sekolah, bukannya malah menjegal langkahnya. “Perlu diingat bahwa interaksi dengan sesama orang tua murid adalah ajang silaturahmi, dan bukan ajang pamer anak, kecantikan, harta, pekerjaan, dan lain-lain. Itu semua tidak ada kaitannya dengan pendidikan si kecil dan malah berisiko merugikan diri sendiri serta anak Anda,” tambah Vera.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia