Saat Anak Melanggar Aturan

Jika anak membuat sang nenek terkejut dengan perilakunya melanggar aturan, Mama jangan keburu marah terlebih dahulu.

Kabar baik: “Sejumlah pelanggaran aturan yang masih bisa dikatakan ‘menyehatkan’ (bukan yang mengancam keselamatan, ya), akan membantu anak mengembangkan identitas dan rasa percaya diri,” kata John Duffy, Psy.D., penulis The Available Parent. Beberapa aturan di rumah yang Mama bisa atasi:

Aturan

Mengapa Dilanggar?

Coba Ini!

Jangan mengumpat!

Mencoba kata-kata baru berarti anak merasa cukup nyaman bereksplorasi di lingkungan sekitarnya.

Jangan pernah memarahinya karena  mengatakan kata-kata yang jorok! Lebih baik berempati dengannya, kata Duffy: “Sayang, kamu tidak mengerti apa arti kata itu, tapi kata itu bisa menyakitkan hati orang lain, lho.” Lalu, berikan kata penggantinya begitu dia mulai berkata jorok.

Berbagi mainan kamu!

Anak perlu tahu kalau ia bisa mengendalikan lingkungannya—dan itu menunjukkan bahwa ia bisa juga ‘berkuasa’, kata Duffy.

Ketimbang memaksanya untuk berbagi, biarkan ia belajar untuk mengantre. Katakan, “Kayaknya seru, deh, kalau setelah bermain dengan truk ini selama beberapa menit, kamu membolehkan Stephen untuk memainkannya.” Sekali ia memberikan mainannya, pujilah dan tunjukkan bagaimana ia membuat Stephen benar-benar senang.

Jangan bikin berantakan!

Ketika anak mendapat kesempatan untuk membuat rumah berantakan—apakah bermain tanah di halaman atau mainannya di kamar—ini membolehkannya untuk bereksplorasi dan menjadi kreatif. Akibatnya, hal ini akan membangun rasa percaya diri, kata Duffy.

Jangan hanya membiarkan semuanya berantakan, bergabunglah dan ikut-ikutan kotor, kata Duffy.  Ini berarti Mama membolehkan dia untuk bereksplorasi—pastikan saja dia membersihkan atau membereskan semua setelahnya.


 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia