Yuk, berolahraga!

Pasti Anda tahu deh, fakta ini: Jumlah anak yang mengalami obesitas (kegemukan) semakin meningkat. Salah satu penyebabnya karena anak kurang banyak bergerak. Mereka lebih banyak menonton TV, main play station atau game komputer. Belum lagi ada satu kata ajaib yang sering diucapkan anak-anak kita dan membuat semua kebutuhannya terpenuhi: Mbak!

    Mengingat banyaknya kerugian obesitas ketika anak dewasa kelak, bagaimana kalau sejak kecil kita biasakan berolahraga? Kalau belum mau, setidaknya ajak mereka bergerak. Caranya:

  • Beri contoh, lakukan sendiri apa yang Anda bisa, bukan hanya menyuruh pembantu. Kalaupun menyuruh, lakukan itu ketika Anda sedang di tengah-tengah aktivitas lain yang betul-betul tak bisa ditinggalkan. Tentu saja aktivitas lainnya bukanlah menonton TV.
  • Matikan TV, batasi waktu menonton maksimal 2 jam, sudah termasuk main play station dan game.
  • Alihkan perhatian anak pada aktivitas lain yang butuh gerakan dan menyenangkan supaya bisa mematikan TV dengan efektif. Misalnya, main bersama tetangga atau main air di taman.
  • Bangunkan anak lebih pagi. Setelahnya, ajak bermain dulu.
  • Mainkan permainan sederhana yang bikin anak banyak bergerak.
Tentu saja ini semua perlu dilakukan secara rutin. Kalau hanya dilakukan beberapa kali saja, yah belum terasa. Tapi mengingat manfaat besarnya di kemudian hari, Anda mau kan, melakukan ini?

Ide permainan banyak gerak
Butuh ide permainan yang bisa bikin anak bergerak?
Tirukan gerakan binatang: lari seperti anjing, berjalan seperti kucing, melompat seperti kodok, melata seperti ular, dll.
Tirukan gerakan pemimpin (Simon says): mama jadi pemimpin, semua orang di rumah harus mengikuti gerakan mama, misalnya melompat, goyangkan kaki, dll. Setelah itu, bergantian jadi pemimpin.
Petak umpet: biarkan anak bersembunyi dan dicari oleh mama, lalu bergantian mencari.
Harta karun: sembunyikan sesuatu yang disukai anak (buku cerita, mainan kecil, alat tulis lucu, dll). Berikan petunjuk tertulis untuk mencapai tempat itu. Caranya, tulis di kertas “lemari”. Di lemari ia menemukan petunjuk tertulis kedua: “tangga”. Di tangga ia menemukan petunjuk berikutnya, sampai akhirnya ia menemukan benda yang disembunyikan.
Kumpulkan apa pun di rumah: kumpulkan 20 kerikil, daun-daun kuning, sandal yang berserakan, dll.
Bereskan mainan: supaya lebih seru, sambil membereskan Anda bisa menghitung bersama anak.
Maze: setting beberapa kursi dan meja sehingga menyerupai maze/labirin, sehingga untuk mencapai suatu tempat, anak perlu berjalan lebih jauh. Anak juga boleh melewati bagian bawah atau bagian atas kursi.
PAR 0208

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia