Amankah Mengecat Kamar Saat Hamil?

Berencana mendekorasi kamar calon bayi dengan mengecat ulang? Hati-hati, Ma, cat akan membuat Anda terpapar pada lateks, minyak, pengencer, dan banyak lagi. Juga, zat pewarna dalam cat bisa mengandung logam, seperti timbal, seng, dan aluminium.

Pengecatan melibatkan seabrek zat kimia dan tidak mudah mengukur berapa banyak zat yang diserap tubuh, sehingga sulit mengetahui persis risikonya terhadap kehamilan. Yang menjadi masalah adalah cat berbasis timbal. Jika Anda mengerik cat bertimbal, Anda bisa menghirup debu timbal.

Menurut Food and DrugAdministration (FDA), Amerika, hal ini bisa membuat calon bayi keracunan timbal atau mengalami keterbelakangan mental. Studi lain membuktikan, terpapar pengencer kimiawi selama hamil bisa meningkatkan risiko memiliki anak yang lahir cacat. Memang, belum ada studi terhadap dampak cat bagi wanita hamil yang ingin mengecat kamar bayi terhadap tumbuh kembang anak.
Paling gampang (dan aman) adalah minta orang lain untuk mengerjakannya (setelah Anda pergi ya) atau tunda proyek ini sampai anak lahir.

Bila terpaksa mengecat, lakukan beberapa hal berikut ini:

  • Lindungi kulit Anda dengan cara memakai sarung tangan, celana panjang, serta blus berlengan panjang.
  • Batasi waktu mengecat. Sering-sering ke luar kamar untuk sekadar menghirup udara segar.
  • Pastikan udara mengalir dengan baik dalam kamar bayi. Bukalah jendela lebar-lebar dan kenakan masker untuk menghindari penghirupan uap cat atau partikel berbahaya.
  • Jangan makan atau minum ketika mengecat. Dengan begitu, Anda tidak akan menelan zat kimia berbahaya apapun.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia