Normalkah perdarahan itu?

Ya. Pada beberapa kasus, ada calon mama yang mengalami perdarahan ringan pada trimester pertama. Menurut penelitian baru yang dilakukan oleh Society of Maternal-Fetal Medicine terhadap lebih dari 16.000 wanita, “Risiko komplikasi pada calon mama yang mengalami perdarahan pada trimester pertama hanya sebesar kurang dari 5persen”, jelas Joshua Weiss, M.D., sang ketua peneliti, sekaligus dokter dari Columbia Presbyterian Hospital di New York City.

Keluarnya bercak-bercak darah biasanya terjadi pada 30% calon mama pada trimester pertama. Perdarahan yang terjadi pada masa awal kehamilan tersebut biasanya lebih ringan dibandingkan darah yang keluar saat masa haid. Warnanya pun bervariasi, dari merah hingga cokelat. Salah satu penyebabnya adalah implantasi, yakni saat sel telur yang dibuahi menempel pada lapisan rahim. Ini memicu perdarahan selama beberapa hari, seringkali saat seorang calon mama belum mengetahui bahwa dirinya tengah hamil.

Penyebab lainnya adalah adanya polip serviks, yakni pertumbuhan daging yang tak berbahaya didaerah mulut rahim yang rentan mengalami perdarahan pada masa kehamilan akibat level estrogen yang meninggi. Dan karena adanya pertambahan jumlah pembuluh darah pada jaringan rahim saat kehamilan, kontak pada daerah ini (melalui hubungan seksual ataupun pemeriksaan ginekologis) dapat menimbulkan perdarahan.

Bila Anda mengalami perdarahan pada trimester satu, tetap hubungi dokter kandungan Anda untuk memastikan bahwa perdarahan yang Anda alami bukanlah hasil dari komplikasi kehamilan, misalnya kehamilan ektopik. Namun, apabila perdarahan tersebut terjadi di atas trimester satu, waspadalah dan segera hubungi dokter kandungan Anda karena mungkin hal tersebut merupakan pertanda dari komplikasi yang serius.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia