Perubahan Emosi Setelah Operasi Caesar

Seperti melahirkan normal, Anda yang menjalani operasi caesar bisa mengalami perubahan emosi naik turun. Pada beberapa wanita juga mengalami semacam rasa bersalah akibat melahirkan dengan Caesar ini.

Terlebih sebelumnya mereka sudah berharap dan mempersiapkan diri untuk melahirkan normal, bahkan mengikuti kelas untuk persiapan kelahiran ini, seperti ikut senam hamil dan sebagainya.

Jika Anda merasa keputusan melahirkan dengan Caesar ini mengganggu pikiran Anda, coba bicarakan dengan dokter Anda dan minta ia menilai keputusan tersebut.

Berikut ini  beberapa alasan, yang membuat dilakukan tindakan operasi Caesar:

Kondisi ibu:

  • Lingkar rongga panggul lebih kecil dibanding ukuran janin.
  • Adanya kelainan panggul, atau akibat operasi di daerah panggul sebelumnya.
  • Ibu menderita penyakit seperti jantung, paru-paru, hipertensi.
  • Adanya gangguan di jalan lahir, seperti tumor.
  • Ada riwayat operasi pada rahim yang menembus endometrium, seperti operasi tumor kandungan (miom), bekas Caesar kurang dari 2 tahun, atau bekas Caesar 2 kali.
  • Ibu berusia lebih dari 35 tahun saat melahirkan pertama kali.

Kondisi Janin:

  • Bayi besar (makrosomia) dengan berat lebih dari 4000 gram.
  • Kelainan letak plasenta, seperti menutupi seluruh atau sebagian jalan lahir (previa total/sebagian).
  • Kelainan letak janin, misalnya melintang.
  • Terjadi gangguan janin (fetal distress). Misalnya, akibat gangguan aliran oksigen dari ibu ke janin melalui tali pusat dan plasenta yang terjadi pada ibu yang menderita tekanan darah tinggi, atau tali pusat terjepit di antara tubuh janin atau terpelincir.
  • Kelainan janin, hidrosefalus (kepala be risi cairan), kembar siam, dan lain-lain.
Sebaiknya Anda jangan terlalu lama dengan emosi negatif ini. Tatap dan lihat bayi Anda. Apa pun jalan kelahirannya, terpenting ia dan Anda selamat dan sehat.

Catatan Penting:
Pada ibu yang melahirkan dengan caesar, untuk kelahiran berikutnya boleh diberikan opsi untuk melahirkan melalui caesar lagi atau persalinan normal. Kedua opsi ini boleh dipilih, karena memiliki risiko yang hampir yang sama.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia