Varikokel, Pembunuh Sperma

Pada pria, salah satu penyebab terjadinya kelainan spermatozoa adalah varikokel. Testis sebagai penghasil sel-sel spermatozoa akan terganggu dengan adanya varikokel.

Menurut Dr.dr. Nur Rasyid Sp.U dari Urology Center RS Asri, varikokel terjadi akibat pelebaran pembuluh-pembuluh vena di sekitar skrotum. Pelebaran vena terjadi bisa karena bertambahnya usia sehingga katup vena tidak berfungsi atau karena kelainan bawaan lahir yang menyebabkan katup-katup tersebut tidak terbentuk.

Akibat pelebaran pembuluh vena, darah menumpuk pada testis dan suhu di area tersebut menjadi lebih hangat sehingga berdampak kurang baik terhadap pembentukan sperma. Idealnya suhu testis adalah 2-4 derajat celcius di bawah suhu tubuh, jika suhunya terlalu tinggi, spermatozoa menjadi matang dan mati sebelum keluar dari testis.

Selain itu terjadi kekurangan oksigen dan penumpukan racun pada testis yang mengakibatkan berkurangnya jumlah sperma (oligospermia) bahkan tidak adanya sperma (azoospermia).

Bila memang menderita varikokel, terapi yang paling manjur adalah operasi. Terapi ini memberikan angka keberhasilan 60-70 persen. Artinya, dari 100 pasien yang dioperasi 60-70 orang mengalami perbaikan kualitas sperma. Pengobatan yang berhasil akan ditandai dengan perbaikan hasil analisis cairan semen sehingga pasien diharapkan bisa memiliki keturunan. (Penulis: Armita Rahardini/foto:dok.feminagroup)

Baca juga: Hati-hati, Ketidaksuburan Terselubung

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia