Seni Berkata ‘Tidak’ Pada Anak

Orang tua bertanggung jawab atas kebahagiaan anak? Tidak selamanya begitu, Ma. Memang, sih, melihat anak meminta sesuatu pada Anda dengan tersenyum manis, membuat Anda tidak tega untuk menolaknya. Tapi, selalu berkata ‘Ya’ .ternyata bukanlah pola asuh dan cara mendidik yang baik.

Melisaa Deuter, M.D., clinical assistant professor of psychiatry dari University of Texas Health Science Center menyebutkan bahwa orang tua zaman sekarang memiliki pemikiran bahwa kebahagiaan anak merupakan tanggung jawab orang tua. Itu sebabnya, mengucapkan kata ‘Tidak’ adalah tantangan tersendiri bagi sejumlah orang tua.

Banyak orang tua tidak bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan anak. Pendidikan merupakan kebutuhan anak yang patut dipenuhi oleh mama dan papa, tapi mainan atau baju-baju mahal merupakan keinginan yang tidak selalu harus dipenuhi. Nah, Deuter menyarankan agar orang tua belajar cara mengatakan “Tidak” pada keinginan anak.

Tidak harus dilakukan dengan bilang ‘Tidak’, tapi bisa dilakukan lewat cara yang lebih lembut dan menenangkan. Misalnya dengan mengatakan, “Mama terlalu mencintaimu untuk membiarkan kamu begitu saja menghindar dari masalah tanpa berupaya mencari solusi.” Atau, “Kami terlalu mencintaimu untuk membiarkan kamu cepat menyerah. Kamu harus menyelesaikan masalah ini tanpa bantuan kami.”

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia