5 Tanda Gaya Asuh Permisif
Apa itu permisif? Permisif adalah keadaan saat seseorang tidak dapat menolak ajakan atau permintaan seseorang. Seringkali orang tua tidak mengetahui peran seperti apa yang perlu mereka jalankan untuk anak, sehingga tanpa disadari mereka telah menjadi orangtua permisif. Maka dari itu orangtua perlu mengetahui 5 tanda pola asuh anak dengan gaya permisif.
1.Tidak ada rutinitas atau batasan
Sering kali Mama menghadapi kehidupan yang cukup sibuk, hal ini terkadang membuat Mama lupa dengan batasan-batasan yang diberikan pada anak. Maka dari itu perlu ditetapkan rutinitas dengan menunjukkan sikap tenang serta tegas pada anak sehingga rutinitas yang ingin diterapkan di rumah dapat dipatuhi anak
2.Menghindari konflik
Semakin anak tumbuh dewasa, semakin banyak konflik baru yang bermunculan. Mama pasti pernah merasa tidak mau menghadapi konflik, namun setidaknya Anda harus terlihat tegas terhadap hal-hal yang cukup penting dalam keluarga
3.Sulit berkata tidak
Mama pasti ingin merasa disukai oleh anaknya sendiri, namun terkadang rasa ingin disukai tersebut menyebabkan sulit mengatakan tidak pada anak, padahal sebagai orangtua Anda perlu memberitahu serta membimbing hal mana yang baik baginya
4.Tak sembarang memberi gadget
Meski sekarang merupakan zaman globalisasi tetapi pemberian barang teknologi terhadap anak yang belum cukup usia merupakan hal salah terlebih lagi bila diberikan dari hasil anak terus meminta. Apabila Anda sudah terlanjur memberikan barang teknologi pada anak, tunjukkan bahwa Anda memiliki kontrol terhadap barang tersebut. Gunakan pula barang teknologi ini sebagai alat agar anak termotivasi berbuat baik dengan cara memberi anak izin untuk memainkan barang teknologinya hanya apabila dia telah berbuat baik
5.Membantu mengerjakan tugas sekolah
Orangtua terkadang merasa perlu membantu tugas-tugas sekolah anak, namun tanpa disadari hal ini memiliki dampak buruk untuk nantinya.Dengan anak mengerjakan tugasnya sendiri, mereka nantinya akan belajar kemampuan-kemampuan baru yang dibutuhkan pada saat ia menghadapi dunia nyata
1.Tidak ada rutinitas atau batasan
Sering kali Mama menghadapi kehidupan yang cukup sibuk, hal ini terkadang membuat Mama lupa dengan batasan-batasan yang diberikan pada anak. Maka dari itu perlu ditetapkan rutinitas dengan menunjukkan sikap tenang serta tegas pada anak sehingga rutinitas yang ingin diterapkan di rumah dapat dipatuhi anak
2.Menghindari konflik
Semakin anak tumbuh dewasa, semakin banyak konflik baru yang bermunculan. Mama pasti pernah merasa tidak mau menghadapi konflik, namun setidaknya Anda harus terlihat tegas terhadap hal-hal yang cukup penting dalam keluarga
3.Sulit berkata tidak
Mama pasti ingin merasa disukai oleh anaknya sendiri, namun terkadang rasa ingin disukai tersebut menyebabkan sulit mengatakan tidak pada anak, padahal sebagai orangtua Anda perlu memberitahu serta membimbing hal mana yang baik baginya
4.Tak sembarang memberi gadget
Meski sekarang merupakan zaman globalisasi tetapi pemberian barang teknologi terhadap anak yang belum cukup usia merupakan hal salah terlebih lagi bila diberikan dari hasil anak terus meminta. Apabila Anda sudah terlanjur memberikan barang teknologi pada anak, tunjukkan bahwa Anda memiliki kontrol terhadap barang tersebut. Gunakan pula barang teknologi ini sebagai alat agar anak termotivasi berbuat baik dengan cara memberi anak izin untuk memainkan barang teknologinya hanya apabila dia telah berbuat baik
5.Membantu mengerjakan tugas sekolah
Orangtua terkadang merasa perlu membantu tugas-tugas sekolah anak, namun tanpa disadari hal ini memiliki dampak buruk untuk nantinya.Dengan anak mengerjakan tugasnya sendiri, mereka nantinya akan belajar kemampuan-kemampuan baru yang dibutuhkan pada saat ia menghadapi dunia nyata
