Ajak Anak Bergerak, Yuk!

Menurut Center for Disease Control, setiap anak dan praremaja harus bergerak setidaknya satu jam sehari.

Tidak sekadar bergerak, kegiatan ini harus terdiri dari kegiatan aerobik (bersepeda, menari, dan kegiatan yang melatih detak jantung anak), kegiatan memperkuat otot (memanjat), dan kegiatan memperkuat tulang (melompat, berlari, atau scotch-jump). Ingin mengajak anak lebih banyak bergerak? Coba trik kami berikut:

Pilih sekolah dengan halaman luas
Pastikan area sekolah atau daycare anak cukup luas untuk berlari dan juga aman. Lakukan hal ini khusus untuk si 3 tahun Anda yang mulai senang beraktivitas di area terbuka, entah untuk main petak umpet atau bersepeda.

Faktor teman
Studi terbaru mengatakan, dinamika sosial anak bisa mempengaruhi tingkat keaktifan anak. Merasa dikucilkan atau dijauhi? Kalau sudah begini, anak akan memilih untuk duduk diam dan tidak bergerak. Selain itu, cari tahu bagaimana anak bermain dan pastikan apakah ia merasa nyaman dan bersemangat saat bermain dengan teman-temannya.

Kurangi waktu nonton televisi
Benda satu ini memang membuat anak jadi enggan bergerak. Jadi, batasi saja waktu nontonnya. Misalnya, hanya di akhir pekan atau satu tayangan per hari.

Tidur dan makan yang cukup
Anak membutuhkan energi untuk bergerak. Jadi, pastikan ia tidur cukup. Berapa lama, sih? Sekitar 13 – 15 jam sehari untuk anak usia 1 tahun, 12 – 14 jam sehari untuk si 2 tahun, serta 11 – 12 jam untuk si prasekolah! Berikan juga anak makanan bergizi dan air putih ya, Ma.

Simpan stroller Anda
Bagi mama yang memiliki anak usia balita, hidup Anda memang lebih ringan dengan adanya stroller. Tapi, cobalah kurangi penggunaannya dan ajak anak berjalan. Anggap kegiatan jalan-jalan ini sebagai petualangan yang mengasyikkan. Ajak anak berpura-pura sedang menjelajah tempat baru. Ia pasti bersemangat, sekalipun harus jalan ke sana-sini.

Baca juga: Asupan Nutrisi untuk Anak Aktif

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia