Setiap kali para sepupunya bermain ke rumah, Virino (7) selalu mengajak mereka bermain petak umpet. Permainan itu bisa membuat mereka begitu asyik dan bahkan nyaris lupa waktu kalau tak diingatkan, misalnya ketika saat makan sudah tiba. Mengapa bermain petak umpet bisa begitu menarik bagi anak?

Bermain petak umpet tak hanya terasa mengasyikkan, tapi juga terasa menantang buat anak. Bayangkan saja, di tempat yang sama, yang itu-itu juga, mereka tetap harus menemukan tempat terbaik untuk bersembunyi. Tempat di mana mereka bisa tidak ditemukan untuk waktu yang cukup lama. Tentu saja, itu merupakan tantangan tersendiri, kan? Jadi, secara tak langsung, bermain petak umpet juga ikut mengembangkan kreativitas anak, mengasah kecerdasan, dan melatih keberanian.

Agar kegiatan bermain anak berjalan lancar, perhatikan saran berikut:
- Lakukan permainan hanya di tempat yang telah ditentukan. Misalnya di area rumah sebatas ruang tamu, ruang keluarga, ruang tidur dan ruang bermain. Hindari ruangan atau tempat-tempat lain, seperti garasi, apalagi di kolong mobil!

Larang anak untuk tidak memanjat ke atas pohon. Ia bisa terjatuh. Ia tidak boleh bersembunyi di kamar mandi karena bisa terpeleset dan terbentur, di gudang atau di dalam lemari karena bisa terkunci, serta di dapur karena ada kompor dan gas.

- Tetapkan aturan permainan yang jelas. Misalnya, setelah anak yang berjaga menyebutkan hitungan tertentu, anak-anak lain harus sudah bersembunyi. Anak yang berjaga harus mencari teman-temannya yang bersembunyi. Teman yang pertama bisa ditemukan harus ganti berjaga bila tidak ada teman yang ‘menyelamatkan’ dengan menyentuh titik jaga. Aturan permainan bisa saja fleksibel sesuai kesepakatan anak-anak yang bermain bersama. Aturan permainan juga bisa ditentukan oleh kebiasaan yang berlaku di daerah setempat. Tiap daerah biasanya memiliki ciri khas yang sedikit banyak memberi perbedaan dengan daerah lain.

Agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan, seperti tersesat atau cedera karena kurang mengenal medan tempat bersembunyi, sebaiknya larang anak melakukan permainan ini di tempat yang baru bagi mereka. Misalnya, di kawasan wisata atau tempat umum lainnya.