Anak Berbahasa 'Alay', Normalkah?

Bagi Mama yang memiliki anak praremaja, mungkin tidak asing dengan isu ini. Penggunaan bahasa gaul dan bahasa 'alay' (konon salah satu kepanjangannya adalah anak 'lebay' atau berlebihan), kini tengah mewabah di kalangan praremaja dan remaja.

Kata-kata seperti 'aq s4i@nk kmu' (dibaca: aku sayang kamu) atau penggunaan nama Facebook seperti 'tHiekA iMoetz' (dibaca: Tika Imut) mungkin tengah menghiasi layar ponsel praremaja Anda. Normalkah gejala ini?

Menurut Seni Septiani Sanusi Psi., psikolog, usia praremaja dan remaja adalah usia di mana mereka sedang senang-senangnya bereksperimen dengan banyak hal baru, terutama yang bisa dianggap lucu, aneh, mengagumkan, membingungkan, serta memiliki rahasia yang hanya dipahami kelompoknya.

“Dengan bahasa gaul dan alay ini, mereka seolah bisa mengekspresikan perasaan dengan cara yang sama. Manfaat bagi mereka adalah perasaan diterima dalam kelompok sebayanya. Hal ini tidaklah terlalu mengkhawatirkan, asal tidak menjurus pada kosakata yang menyebarkan unsur-unsur SARA, porno, atau kriminal,” jelas Seni.

Baca juga: Si Kecil Mulai Jatuh Cinta, Perlukah Khawatir?

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia