Anak, Kok, Jahil?

Tanya:
Anak laki-laki saya (7 tahun) paling senang mengganggu temannya di sekolah. Saya takut sikapnya ini akan keterusan. Apa solusinya? - Bianca, Jakarta
 
Jawab:
Beberapa anak memang jahil terhadap temannya. Namun, kalau jahilnya terlalu sering dan sudah mengganggu, tentunya tak wajar lagi. Untuk tahu apakah jahilnya masih dianggap wajar atau tidak, indikator terbaiknya adalah lingkungan sekitarnya. Coba, deh, Anda berkenalan dengan teman-temannya dan mama mereka. Tanya apa pendapat mereka tentang si kecil.

Jika kejahilannya selama ini dianggap baik-baik saja, Anda tak perlu khawatir. Karena penyebab perilaku jahil yang tak mengganggu adalah kreativitas dan kecerdasan anak.

Artinya? Ini hal yang positif, sehingga tak perlu dikhawatirkan. Arahkan saja sehingga tak merugikan, bahkan bisa menguntungkan untuk pergaulannya. Yang penting, Anda tetap sering mendiskusikan aturan-aturan sosial pada anak. Misalnya, mengamati raut muka teman dan menghentikan aksinya ketika teman terlihat tidak suka. Ajari juga cara menghibur teman yang merasa terganggu akibat ulahnya.

Kalau aksinya selama ini dianggap mengganggu, mungkin teman-temannya akan menyampaikannya dengan kesal, bisa juga dengan bahasa halus. Anda harus bisa menangkap pesan tersebut dan pesan itu harus jadi tamparan semangat buat Anda untuk lebih memperhatikan perilaku anak.

Nah, yang sering jadi penyebab dari perilaku jahil mengganggu adalah kurangnya perhatian positif dari orang tua. Anda mungkin memperhatikan, namun dalam bentuk banyak memarahi atau menghukum perilaku buruk. Padahal, perhatian positif adalah memuji perilaku yang baik dan abaikan perilaku buruk tak berbahaya. Penyebab lain yang perlu dicermati dari lingkungan adalah banyaknya pertengkaran yang ia amati dalam kesehariannya atau seringnya mendapat agresivitas baik dari teman, keluarga, lingkungan sekitar, atau pun dari tontonan atau game yang dimainkan.

Bagaimana pun, orang tua dan sekolah sangat berperan dalam mengenali perilaku baik dan buruk anak, juga menegur dengan cara yang tepat di saat tepat. Peran besar orang tua adalah dalam memberi pengasuhan dengan disiplin penuh cinta, seperti dengan memberi perhatian positif, mengajak anak beraktivitas bersama orang lain, serta juga membatasi tontonan dan game. Sekolah bisa membantu lewat kegiatan akademis dan kurikuler yang juga menstimulasi pergaulan saling menghargai.

Kalau pun semua penyebab perilaku jahil mengganggu terjadi, tentunya perlu segera dibenahi. Jika mengalami kesulitan untuk membenahinya, buatlah janji dengan psikolog anak untuk menangani perilaku anak atau pada psikolog keluarga agar sekaligus memperbaiki perilaku anak dan orang tuanya. Di sekolah, buat janji dengan konselor atau psikolog sekolah untuk benahi pergaulan dengan teman sekolah.

PSIKOLOG
Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si.
Psikolog anak dan keluarga, Klinik Terpadu Fakultas Psikologi UI – Depok &
Pachealth, Plaza Indonesia - Jakarta

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia