Sebagai bungsu dari dua bersaudara, Canti (7) nyaris selalu ingin menang sendiri. Ia juga selalu minta didahulukan. Kakaknya, Aldo (11), biasanya selalu mengalah karena tak ingin ribut dengan adiknya.

Tapi, tentu saja Risda, mamanya, dari Bintaro, Tangerang, tak ingin putrinya jadi ‘ratu’ terus menerus seperti itu. Bagaimana cara terbaik menghadapi Canti agar sikapnya tidak semakin menjadi-jadi, dan ia bisa menjadi anak yang lebih baik?

Anak bungsu biasanya memang mengembangkan karakter yang kurang menguntungkan, seperti temperamental, manja, dan selalu minta dituruti. Karakter seperti ini terbentuk karena ia sering dianggap masih ‘kecil’ dan perlu dibantu.

Akibatnya, semua orang jadi seolah melayani dan melindunginya. Ia juga memperoleh perhatian dari semua orang, sehingga segala hal nyaris terasa mudah baginya. Ia pun tidak tertantang untuk lebih gigih dan mandiri. Jeleknya, hal itu akhirnya bisa berkembang menjadi sikap egois yang berlebihan, seperti yang dialami Canti.

Nah, untuk mengubah hal ini, tentu saja apa yang membentuknya menjadi seperti itu juga harus diubah. Si bungsu kini perlu diberi kepercayaan,
ia pun sama seperti yang lain, juga bisa melakukan apa saja yang seharusnya memang bisa ia lakukan sendiri. Semua orang perlu diminta untuk tidak lagi terlalu mudah memberi bantuan. Ia perlu belajar lebih mandiri dan melakukan apa-apa sendiri. Anda juga harus tegas ketika tiba saatnya ia harus bergiliran, bergantian, atau berbagi dengan kakaknya.

Ajak semua orang di rumah untuk mendukung perubahan ini, Ma. Anda pun perlu bicara padanya bahwa ia kini sudah semakin besar dan harus bisa bersikap sebagai ‘anak besar’. Misalnya, bersikap lebih baik, lebih memperhatikan orang lain, bersedia bergantian dan berbagi, serta bersedia mendahulukan kepentingan orang lain. Dengan begitu, ia akan punya banyak teman karena mereka senang bermain dengannya. Anak biasanya tidak suka kehilangan teman, jadi senantiasa ingatkan dia untuk bersikap baik, penuh perhatian dan empati, agar teman-temannya pun baik dan menyayanginya.