Anak Perempuan Rentan Alami Growing Pains?

Growing pains biasanya muncul ketika anak memasuki usia 2 - 12 tahun, dan terjadi dalam 2 periode selama kehidupan seorang anak. Yang pertama adalah antara usia 3 - 5 tahun, dan periode kedua adalah antara usia 8 - 12 tahun. Meski demikian, tak tertutup kemungkinan bahwa growing pains terjadi di luar perode yang disebutkan tadi, berhubung setiap anak memiliki kondisi tubuh yang berbeda-beda.

Selain anak-anak yang masih berada dalam rentang usia yang disebutkan di atas, sejumlah situs kesehatan tepercaya—termasuk Mayoclinic, menyatakan, growing pains cenderung lebih sering dialami anak perempuan dibandingkan anak laki-laki. “Meski pun demikian, sejauh ini belum ada bukti epidemiologi dalam penelitian yang membuktikan kebenaran pernyataan tersebut,” kata dr. Narulita.

Menurut dr. Narulita, meski terkadang bisa amat mengganggu, sebenarnya growing pains tergolong jenis gangguan kesehatan yang ringan dan tidak berbahaya. Karenanya, cara mengatasinya tidak terlampau sulit. Pemijatan lokal di daerah yang terasa sakit, seperti yang dilakukan Prillia, sering kali ampuh mengurangi gejala nyeri. Untuk mengatasi rasa sakit yang membandel, penggunaan analgesik atau obat pereda sakit seperti parasetamol juga bisa dijadikan pilihan.  

“Dalam kasus yang lebih berat, beberapa anak perlu menggunakan jenis pengobatan kronis, terutama asetaminofen dan non-steroid anti-inflammatory drugs (NSAID). Dalam penelitian kami, sekitar 52% anak-anak penderita growing pains menggunakan obat untuk menghilangkan rasa sakit yang dialami. Obat-obatan tersebut diperlukan terutama untuk mengantisipasi rasa sakit yang sampai membuat anak terjaga di malam hari sehingga kekurangan waktu untuk beristirahat,” jelas dr. Narulita.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia