Anak Suka Berkhayal, Normalkah?

Hal yang wajar jika anak suka berkhayal. Tapi, jika imajinasinya sudah mulai kelewatan, coba lakukan hal-hal berikut:
•    Tetapkan aturan. Misalnya, pedang tidak untuk memukul teman.
•    Tentukan waktunya, kapan ia boleh berkhayal, dan kapan sebaiknya bicara jujur. Misalnya, sepulang sekolah sampai sore ia boleh bebas berkhayal, tapi ketika makan malam bersama orangtua, ia harus menjawab pertanyaan orangtua dengan benar.
•    Terimalah, teman imajinasinya memang ‘ada di sampingnya’. Anak yang punya teman imajinasi adalah anak yang kreatif dan tahu bagaimana mengatur rasa takut.
•    Beritahu apa yang boleh, misalnya dia boleh bermain penuh khayalan di kamarnya, boleh menggunakan kerikil di taman asal dikembalikan.
•    Bantu membereskan. Dengan adanya konsekuensi ini, ia akan belajar bertanggungjawab.
•    Lokalisasi 'kericuhan'. Ini akan membuat segala kekacauan lebih mudah dibereskan.
Soal bahaya atau tidak bahaya, tergantung apa yang ia lakukan, bukan tergantung apa yang ia pikirkan. Jika anak berfantasi menjadi tokoh superhero dan kemudian ikut-ikutan ‘terbang’ dari lantai 2 rumah Anda keluar rumah, sudah tentu ini harus dicegah. Tapi kalau sekadar ‘terbang’ dari tempat tidur ke lantai, mengapa tidak?

PAR 0308

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia