Bahaya Dengar Musik Terlalu Keras Bagi Anak

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan lebih dari 1 miliar anak berisiko kehilangan pendengaran akibat mendengarkan musik dengan volume tinggi. Untuk menandai hari Perawatan Telinga Internasional yang jatuh pada tanggal 3 Maret lalu, lembaga PBB tersebut mengimbau orang tua agar memastikan anak-anaknya menurunkan volume saat mendengarkan musik, untuk mencegah kerusakan permanen pada pendengaran mereka.

Mendengarkan musik dengan keras, bila dilakukan secara berulang-ulang, dapat merusak sel-sel sensorik sehingga kerusakan pendengaran tak dapat lagi disembuhkan.  WHO mengatakan, level suara yang tidak aman bisa bermacam-macam, mulai dari level suara 85 desibel selama 8 jam per hari, atau 100 desibel selama 15 menit.

WHO mengatakan bahwa ada beberapa langkah mudah untuk melindungi anak-anak dari tingkatan suara yang tidak aman. Salah satunya adalah dengan mengenakan penyumbat telinga (ear plugs) saat menghadiri konser (Jangan salah, saat ini sudah banyak bayi yang dibawa mama papanya nonton konser musik!).

Sedangkan pada anak yang sudah mendengarkan musik lewat alat pemutar musik atau gadget, selain menurunkan volume, penggunaannya juga sebaiknya tak lebih dari satu jam sehari. Sebagai ‘bantuan’, Anda juga bisa mengunduh aplikasi yang dapat memantau level suara yang aman di gadget anak.


 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia