Bila Anak Alami Pelecehan Seksual di Sekolah




Mungkin ini tidak pernah ada dalam mimpi terburuk Anda sekalipun. Tapi, bila anak mengalami pelecehan atau bahkan hingga tindak kekerasan seksual di sekolah, apa yang bisa Anda lakukan?

1. Pulihkan dulu fisiknya. Menurut psikolog Dr. Rose Mini Adi Prianto,MPsi (Romy), karena sakit fisik itu yang paling dirasa anak. “Yang penting fisiknya diobati dulu, karena anak dalam kondisi tidak nyaman terutama fisiknya.  Kalau hatinya (mentalnya), itu dengan berjalannya waktu bisa dilakukan terapi-terapi tertentu. Memang, belum ada penelitian yang mengungkap anak akan bisa melupakan masa-masa gelapnya.”

2. Buat kehidupannya senatural mungkin. “Bantu anak melewati masa-masa itu sampai dia bisa melanjutkan hidup dan bisa tumbuh dan berkembang sesuai usianya. Dekati anak senatural mungkin, tidak perlu terlalu ‘parno’ atau makin ‘overprotective’, anak tidak boleh bertemu orang dll.

Jangan membuat anak malah mengalami ketakutan dan kekhawatiran, bukan karena kejadian pelecehan itu, tetapi karena lingkungannya yang tidak mendukungnya. Anak tetap harus berkembang kemampuan sosialisasinya,” kata Romy.

3. Berdialog dengan anak. “Ubah paradigma pola pengasuhan otoriter menjadi pendekatan dialogis. Lebih dengarkan keluhan anak. Anak-anak yang mengalami pelecehan seksual kebanyakan orang tuanya otoriter, tidak mau mendengarkan pendapat anak. Tapi, juga jangan terus menerus bertanya pada anak soal kejadian,” ungkap Arist M. Sirait, ketua Komnas Perlindungan Anak.

4. Orang tua introspeksi diri dan jangan menyalahkan anak. Karena, menurut Arist, anak berada di bawah perlindungan orang tuanya. “Tarik kesimpulan, apa yang terjadi pada anak adalah kesalahan orang tua, sehingga dengan begitu kita tidak menyalahkan anak. Tanya pada diri sendiri, apa yang kurang saya lakukan sehingga anak menderita begini.”

5. Minta pertanggungjawaban sekolah. Secara pribadi, anak adalah tanggung jawab orang tuanya. Tetapi, saat kejadian di sekolah, maka itu menjadi tanggung jawab sekolah, karena lalai menjaga anak. Lakukan dialog dengan pihak sekolah, tuntut sekolah membuat sistem lebih baik jika memang sistem di sekolah yang tidak baik.

Anda juga bisa melaporkan pihak sekolah kepada pihak berwenang (polisi) dan menempuh jalur hukum. “Sekolah harus siap menghadapi tanggung jawab pidananya jika memang terbukti ada kelalaian. Jika Anda mau minta pertanggungjawaban pidana, bisa dilaporkan dengan 2 laporan berbeda: minta pertanggungjawaban sekolah karena lalai menjaga anak dari ancaman-ancaman kekerasan atau kejahatan seks dan laporan terhadap si pelaku. Pengelola sekolah (jika terbukti lalai, membiarkan) dan pelaku bisa dihukum jika terbukti bersalah,” kata Arist.

6. Pindahkan sekolahnya. Bagaimana pun, kata Romy, lingkungan sekolah tempat terjadi tindak kekerasan menyimpan masa-masa gelap anak. Pindahkan ke sekolah baru, agar dia menemukan suasana baru. Jika anak tidak mau sekolah, untuk sementara waktu dia boleh tinggal di rumah, anggap sama seperti anak sakit. “Tapi, jangan sampai di rumah dia tidak dapat apa-apa. Di rumah, ajak dia melakukan kegiatan yang kaitannya untuk menstimulasi dirinya,” kata Romy. (Grc)

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia