Bolehkah Anak Pakai High Heels?

Anak-anak batita sampai balita mencoba-coba pakai hak tinggi mamanya tentu masih lucu, karena memang tidak dimaksud untuk digunakan. Yang menjadi masalah ketika baru memasuki usia praremaja, mereka sudah tak sabar untuk segera mengenakan high heels sebagai bagian dari gaya keseharian mereka.
   
Walau berkesan keren, sepatu hak tinggi memiliki efek negatif apalagi untuk anak. Pakar kesehatan kaki dari Irlandia, Dr Joseph Kelly mengungkapkan kekhawatirannya soal sepatu high heels untuk anak. Ia mengatakan, sepatu itu mengubah bagaimana seharusnya berat didistribusikan di kaki. Saat memakai high heels, berat tubuh ditumpukan pada telapak kaki bagian depan dan ibu jari. Padahal, seharusnya berat tersebut didistribusikan ke seluruh kaki dengan seimbang. Sehingga kemungkinan terjadinya pergelangan kaki terkilir jadi lebih besar.
  
Pendapat Kelly, usia 16 tahun adalah waktu yang tepat untuk anak mulai debutnya menggunakan sepatu hak tinggi. Karena di usia itu ia sudah bisa menjaga keseimbangan dan tubuh anak sudah tumbuh dengan sempurna. Tapi, bagaimana dengan anak-anak yang sudah ngebet banget sepatu hak tinggi sebelum usia itu? Anak-anak usia antara 4-9 tahun, disarankan mengenakan hak yang sangat simple, tak lebih dari 1-2 cm. Untuk usia 10 -14 sebaiknya sepatu yang disebut kitten heels, tidak lebih dari 2 – 3 cm. sedangkan untuk remaja usia 15 - 17 tahun, bisa sampai 5 cm.  
 
Lalu, benarkah wedges lebih aman dari high heels? Hak tebal (wedge) bisa memberikan keseimbangan lebih bagus dan melegakan, karena berat tubuh pemakainya tersebar, tidak bertumpu di salah satu titik saja.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia