Bau badan merupakan salah satu tahapan pubertas yang awal. Ini adalah sinyal bahwa berbagai perubahan tubuh mulai terjadi. Bagi sebagian besar orang tua, masalah bau badan ini bisa menjadi peluang untuk membicarakan berbagai hal seputar pubertas yang lebih detail dengan anak yang mulai beranjak dewasa, yakni mempersiapkan mereka untuk menghadapi perubahan yang akan terjadi nantinya. Anak mungkin tidak menyadari perubahan yang terjadi pada tubuhnya, sehingga hal ini bisa membuatnya merasa malu. Jadi, bantulah dia.

Bagaimana cara mengatasinya? Bagi kebanyakan anak, mandi secara teratur dan menghindari makanan tertentu (rempah-rempah, bawang putih, dan bawang Bombay) bisa membantu. Cara lain adalah mengenakan pakaian yang nyaman dan menyerap keringat, seperti yang berbahan katun. Tapi, untuk anak lain, hal tersebut tidak cukup. Masalah bau badannya harus diatasi dengan penggunaan deodorant atau antiperspiran secara teratur.

Menurut Shu, sebenarnya, cukup banyak juga anak sekolah yang perlu menggunakan deodorant. Namun, sebaiknya, hal ini digunakan untuk anak-anak yang sudah berusia 8 – 12 tahun.

Pilihlah deodorant yang mild. “Deodorant bekerja dengan cara ‘menutupi’ aroma keringat. Perlukah si kecil menggunakan antiperspirant? Sebaiknya, dibatasi pemakaiannya pada anak. Antiperspirant menghentikan atau mengurangi jumlah keringat yang dikeluarkan tubuh. Padahal, ia tetap perlu berkeringat agar suhu tubuhnya bisa mendingin lagi,” kata Beth Cummings, dokter anak endokrinologi di IWK Health Centre di Halifax, Amerika.

Jennifer Lucas, dermatologi dari Cleveland Clinic, mengatakan, menggunakan antiperspirant terlalu sering bisa menyebabkan iritasi. Kalau ini yang terjadi, gantilah dengan menggunakan deodorant selama beberapa hari dulu. setelah itu barulah anak menggunakan antiperspirant-nya lagi.

Kalau anak belum menjelang pubertas dan badannya mengeluarkan aroma tidak sedap, sebaiknya bawalah ke dokter anak. Dengan begitu, bisa dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui apa yang terjadi.

Foto : Foto Search