Cara Mama Hadapi Anak Mengadu

Bacamaina cara Mama hadapi anak mengadu? Melalui Facebook Parenting Indonesia, kami bertanya pada para mama cara mereka menanggapi saat anak mengadu soal hal-hal tidak menyenangkan yang terjadi di sekolah. Yuk dengarkan cara beberapa mama berikut.


“Pernah anak saya mengadu dimarahi gurunya di sekolah. Biasanya saya dengarkan dulu dengan seksama cerita anak untk mencari tahu penyebab anak saya dimarahi oleh guru. Kita kan tidak bisa hanya menerima pengaduan dari anak kita saja, bisa jadi memang anak perlu mendapat teguran dari guru. Sebagai orang tua kita harus bijak menyikapi permasalahan yang dihadapi anak kita di sekolah.” -Indry Miarti Sutarsa-


“Anak saya memang selalu cerita tentang hal-hal yang terjadi di sekolahnya walau sering tidak langsung cerita di hari yang sama. Pernah ia cerita dinakali oleh temannya. Saya tanya lebih detil untuk tahu keadaannya di sekolah, apakah hanya anak saya yang dinakali atau di-bully atau memang anak itu nakal juga kepada teman-teman yang lain. Biasanya saya tanya juga apakah guru anak mengetahui kenakalan temannya itu dan apa tindakan gurunya. Kalau dirasa cukup adil, saya hanya kasih saran untuk anak supaya berani bilang ‘tidak’ kalau dinakali lagi oleh temannya itu dan lapor ke gurunya. Kalau si teman masih nakal, anak saya minta menghindar saja, jangan dulu main bersama sampai temannya bersikap baik lagi.” -Efa Fatihah-


“Pernah anak mengadu soal temannya yang suka marah kepada dirinya, padahal anak merasa ia bersikap baik pada temannya itu. Saya hanya bilang, ‘Yesha jangan ikutan marah ya, baikin saja terus temannya’. Setelah itu, saya membawakan bekal sekolah lebih banyak dan pesan pada anak supaya berbagi bekal sekolah dengan temannya itu. Sekarang teman tersebut jadi baik deh sama anak saya.”  -Evitra-


“Saat di perjalanan pulang sekolah biasanya anak saya selalu bercerita tentang kegiatannya di sekolah. Pernah juga ia mengadu dinakali teman di sekolah atau ada temannya yang menyontek. Soal teman yang nakal, saya memilih untuk tidak campur tangan dan lebih menyarankan agar anak melaporkan kepada guru. Untuk hal yang negative seperti temannya yang menyontek, saya jelaskan bahwa anak yang suka menyontek adalah anak yang tidak jujur dan walau nilainya bagus dia bukan anak hebat. Biasanya saya juga meminta anak untuk tidak meniru hal-hal negative yang dilakukan temannya.” –Luh Yulitriani-


“Pernah sewaktu bubar madrasah, Rayyan bersungut-sungut sambil mengusap kepalanya dan mengadu ke saya ada temannya yang nakal dan memukul kepalanya. Saya usap-usap kepala Rayyan sambil melihat ke arah temannya yang dibilang nakal itu. Ternyata ia tidak memukul kepala, tapi memang iseng meutar-mutar tas ke arah teman-temannya. Tentu saja selain Rayyan banyak juga kepala temannya yang kena tas. Akhirnya saya hanya bilang ke Rayyan supaya tidak dekat-dekat dengan temannya itu kalau si teman sedang iseng.” -Roro Rosalita-


Baca juga: Fakta dan Mitos Anak Sulit Diatur

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia