Cinta (monyet) pertama

Rentang usia ini memang penuh warna. Di sini biasanya anak mulai punya perasaan khusus pada seseorang yang bisa siapa saja: teman sekelas, guru atau bintang film. Ingat waktu Anda seusia mereka? Perasaan ini wajar-wajar saja, tinggal bagaimana Anda membantu si pecinta kecil ini mengendalikan perasaan. Anak pasti butuh bantuan Anda, karena meskipun baru cinta monyet, seringkali perasaan ini mengganggu konsentrasi dalam beraktivitas. Nah, langkah-langkah di bawah ini dapat membimbing Anda dalam menyikapi masalah ini:
 • Tetap tenang ketika anak bilang “Aku naksir si itu, mama!” Coba gali pemahaman anak tentang apa arti naksir, punya pacar atau berkencan. Seringkali apa yang mereka pahami, bisa salah atau jauh sekali dari bayangan Anda sebagai orang dewasa. Jika pemahaman anak salah, maka tugas Andalah untuk meluruskannya.
• Jadilah pendengar yang baik. Kebanyakan anak agak sungkan cerita karena takut Anda ceramahi atau marahi. Bersikaplah sebagai teman. Jangan paksa jika anak tidak mau menceritakannya lebih detil. Percaya deh, bila Anda bisa menjadi pendengar yang baik tanpa menilai, mengolok atau mengritik, akan tiba waktunya anak merasa nyaman menceritakan semuanya.
• Berikan batasan tegas, bila anak mengutarakan keinginan untuk pergi kencan berdua. “Pasti asyik sekali, tapi kalian masih terlalu muda untuk pergi berdua saja. Mama saja yang antar dan kita ajak teman-temanmu yang lain, pasti lebih seru!”
• Ceritakan juga pengalaman cinta monyet Anda dulu. Ini untuk menunjukkan Anda pun pernah mengalami hal yang sama, dan bisa memahami perasaan anak saat ini.
PAR 0408

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia