Efek Buruk Selalu Menuruti Kemauan Anak

Memang, jika berada dalam situasi saat anak ngambek, seringkali orang tua terpaksa menuruti keinginan untuk menghindari konflik lebih besar. Terutama jika sedang ada di luar rumah, misalnya mal.

Tapi, tahukah Ma, jika selalu menuruti kemauan anak bisa membuat anak tumbuh menjadi pribadi yang manja dan keras kepala. Ingin mengubah kebiasaan ini? Cobalah lakukan 3 hal berikut untuk mendisplinkan anak, dan agar Anda tidak selalu menuruti kemauan anak:

1. Tenang dan tegas
Menghadapi anak-anak yang menangis atau marah, Anda harus tetap tenang. Anak-anak sangat fokus pada ekspresi wajah, nada suara dan bahasa tubuh Anda. Jika mereka marah atau khawatir, mereka hampir tidak mendengar kata-kata Anda. Jangan berteriak atau membentaknya, karena mereka berhenti untuk mendengarkan dan tidak merasa takut.

Jadi, Anda harus tenang dan tegas. Tatap matanya, tunjukkan kalau Anda tidak menyukainya. Mintalah padanya dengan baik, untuk berhenti melakukan hal tidak baik.

2. Konsisten
Jika Anda memiliki peraturan baik di rumah maupun di luar rumah, usahakan selalu menerapkannya. Bila sewaktu-waktu Anda membiarkannya, anak-anak malah bingung dan beranggapan tidak masalah jika melanggar peraturan. Konsistensi sangat penting agar anak tidak membuat Anda menurutinya.

3. Konsekuensi
Pekerjaan orang tua adalah memuji anak saat mereka melakukan hal baik dan memberikan hukuman jika anak melanggar peraturan. Hal ini untuk menunjukkan pada anak setiap hal memiliki konsekuensi. Jangan segan untuk memberikan hadiah atau sekadar pujian, jika anak mendapat nilai bagus atau membantu mengerjakan pekerjaan rumah.

Lalu, jika dia melakukan kesalahan berikanlah hukuman yang sesuai dengan kesalahannya. Dengan begitu anak menghargai Anda sebagai orangtua dan menaruh hormat, bukan sekadar rasa takut.

Baca juga: 5 Kesalahan Saat Disiplinkan Anak

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia