Hati-hati, Kekerasan Seksual pada Anak

Menurut data Komnas Perlindungan Anak (PA), kasus kekerasan seksual yang menimpa anak-anak meningkat jumlahnya dari waktu ke waktu. Dari tahun 2010 ke tahun 2011 saja, angka kenaikannya sudah lebih dari 100 kasus.


Di antara lebih dari 2500 kasus kekerasan pada anak yang terjadi pada tahun 2011 lalu, mayoritas di antaranya atau sekitar 62,7% adalah kejahatan seksual yang dilakukan dalam bentuk sodomi, pemerkosaan, pencabulan, serta inses. 

Ironisnya, alih-alih ancaman yang datang dari ’luar sana’, kasus-kasus kekerasan seksual yang dialami anak-anak justru lebih sering terjadi di dalam lingkungan terdekat anak. Antara lain di dalam rumahnya sendiri, sekolah, lembaga pendidikan, dan lingkungan sosial anak. ”Pelakunya adalah orang yang seharusnya melindungi anak, seperti orang tua, paman, guru, juga bapak atau ibu tiri," ujar Sekjen Komnas PA, Samsul Ridwan, seperti yang dilansir oleh harian Kompas beberapa waktu lalu.


Dan memang benar apa kata Samsul tadi. Kalau rajin menyimak berita di berbagai koran, paling tidak satu kali dalam seminggu pasti ada berita tentang kasus pelecehan seksual yang pelakunya adalah orang-orang terdekat korban. Bukan hanya oknum yang berada dalam lingkup keluarga, melainkan termasuk juga tetangga, pekerja rumah tangga, supir pribadi, bahkan orang yang penampilan luarnya alim seperti pembimbing rohani, pendeta, dan guru mengaji! 


 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia