Latih Anak Jaga Perasaan Orang Lain

Menjadi ‘aktor’ atau ‘aktris’ di tempat bermain berarti mengetahui jenis emosi yang dapat ditunjukkan dan emosi yang lebih baik disimpan sendiri, untuk dikeluarkan kemudian. 


Dengan kata lain, mereka sebaiknya belajar untuk tidak terlalu jujur demi menjaga perasaan orang lain. Contoh sederhana adalah mengajarkan si kecil berterimakasih pada Eyangnya karena membelikan hadiah kaos kaki, padahal sebenarnya ia menginginkan hadiah lain. Walaupun si kecil kecewa, ia bisa berujar, “Terima kasih, Eyang. Kaos kaki ini bagus sekali,”. Ini disebut bersikap sopan. Prinsip yang sama dapat diterapkan ketika si kecil berurusan dengan anak lain, kata Rich.


Untuk anak yang lebih kecil: Pada usia ini, belajar menjadi sopan adalah upaya si kecil untuk mengendalikan dorongan. Berikan dia contoh cara berlaku sopan dengan jelas, kata Schiller. Misalnya, “Kapan pun kamu dapat hadiah, Mama ingin kamu bilang ‘terima kasih’ walaupun kamu tak menyukainya”.  Jangan hanya berkata, “Baik-baik dong, ke Eyang?” karena bisa jadi itu tidak  cukup jelas baginya.


Setelah Eyangnya pergi, jelaskan kepada si kecil mengapa menyimpan perasaannya itu penting (“Eyang ‘kan berusaha keras untuk memberi kamu barang yang mungkin kamu akan suka”). Sesudahnya, biarkan ia mengomel apa pun yang ia mau tentang kaos kaki itu. 


Untuk anak yang lebih besar: Jelaskan mengapa “akting” bisa menguntungkan dia. Misalnya, “Semua orang kadang diganggu, tapi kalau kamu nggak menunjukkan padanya bahwa kamu kesal, dia akan berhenti. Daripada kamu kelihatan kesal, lebih baik terlihat cuek dan jalan pergi.”


Di usia ini, penting untuk membantu si kecil membedakan antara berbohong untuk tujuan yang benar dan tujuan yang salah. Ketika ia ditanya “Apa pendapatmu tentang rambutku?”, akan menyakiti perasaan si penanya jika ia menjawab “Jelek!” Tetapi saat Anda bertanya padanya “Apakah PR kamu sudah selesai?”, berkata ‘ya’ walaupun ia belum selesai adalah jenis kebohongan yang salah. 


 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia