Manfaat Beri Kepercayaan pada Anak

Anak sudah memiliki rasa percaya diri. Namun, tak jarang orang tua sulit memercayai ke-pede-an seorang anak. Psikolog keluarga dan anak dari Lembaga Psikologi Terapan UI, Anna Surti Ariani menyarankan, orang tua harus memercayai keyakinan anak atas pede dirinya.

Untuk menaruh kepercayaan ini, Anda bisa membuat parameter atau ukuran yang disepakati bersama. Misalnya, melepas anak untuk naik angkutan umum ke sekolah. Banyak orang tua tak mudah melepas anak. Bayangan anak terserempet saat menyeberang jalan, jatuh dari angkutan hingga risiko penculikan. Apalagi jika punya anak semata wayang.

Nah, cobalah buat parameter seperti ini: Apakah angkutan umum memang membuat anak lebih cepat tiba di sekolah daripada memakai mobil jemputan sekolah? Apakah angkutan umum ini cukup aman bagi anak? Sudahkah anak memahami dan menjalankan naik turun angkutan secara benar? Adakah teman untuk pergi naik angkutan umum ini? Atau jika naik ojek, apakah tukang ojek ini bisa dipercaya dan tidak ngebut? Apakah anak mau mengurangi tingkat kekhawatiran orang tua misalnya dengan mengirim SMS atau BBM jika sudah tiba di sekolah atau di rumah? “Jika semua itu terpenuhi dan sepertinya aman-aman saja, orang tua harus memiliki keberanian untuk melepaskannya,” ujar Nina.

Sebaliknya, jika Anda menilai (tentunya objektif, ya, Ma) anak belum mampu untuk memenuhi itu semua secara faktanya, tak ada salahnya Anda katakan: “Nak, saat ini bukan waktu yang tepat untuk kamu naik angkutan umum. Nanti akan ada waktunya kamu untuk melakukannya sendiri.”

Penolakan ini bukan kata mati. Sebab, anak akan kecewa dan merasa tidak dipercaya. Pelan-pelan Anda pun perlu mengajarkan hal-hal yang bisa membuat Anda memercayai anak. Sehingga, dia memiliki target untuk mencapainya.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia