Mengganti Kata 'Jangan'

Ulah batita memang sering bikin Mama sport jantung. Tapi, terlalu sering melarangnya dengan menggunakan kata ”No!” alias "Tidak!” atau "Jangan" juga membuat instruksi Anda tidak efektif. ”Selain itu, terlalu sering menggunakan kata ”No” juga bisa meninggalkan jejak negatif dalam pikiran anak,” kata Roni Leiderman, seorang konselor pada Family Center di Nova Southeastern University, Florida, Amerika.

Ini yang bisa Mama lakukan untuk menggantinya:
- Kalimat alternatif. Daripada melarang-larang anak, buatlah instruksi Anda bernada positif dengan mengatakan apa yang semestinya dilakukannya. Misalnya, ketimbang bilang ”No!” ketika dia bermain bola di ruang tamu, lebih baik Anda mengajaknya bermain bola bersama-sama di halaman.

- Beri penjelasan. Jika anak hendak melakukan sesuatu yang membahayakan,
ungkapkan—dengan tetap bernada positif, larangan Anda disertai penjelasan. Misalnya, ”Mama mau Adek main di rumah saja, tidak di jalanan, karena berbahaya,”

- Kata alternatif. Kalau kondisinya mendesak—misalnya, ketika anak mendekati kompor, Anda juga bisa memilih instruksi singkat lain, seperti ”Berhenti!” atau ”Awas, panas!”

- Tawarkan pengganti. Menginjak 2 tahun, keinginan anak untuk mandiri mulai menguat. Karenanya, ketika ia hendak meniru perilaku Mama atau Papa—misalnya, pura-pura masak dengan pisau atau bermain dengan obeng, jangan langsung memberinya lampu merah. Berikan saja pilihan lain yang lebih aman, seperti bermain dengan talenan atau mengulik tool box milik Papa yang isinya sudah disortir.

- Alihkan perhatiannya. Ini adalah cara ampuh untuk menghindari masalah tanpa huru-hara. Ketika anak mulai mengincar hiasan kaca di etalase toko, cepat-cepat alihkan perhatiannya dengan menunjuk
bayangannya di cermin atau betapa tingginya eskalator yang akan Anda lewati. Banyak hal bisa membuat anak tertarik dan melupakan niat awalnya untuk membuat 'kerusuhan'.

- Cegah dari awal. Sedapat mungkin, hindari berada dalam situasi yang bisa mengakibatkan Anda mengeluarkan kata larangan. Misalnya, jika tidak mau si kecil bermain dengan kabel, gulung kabel yang menjuntai
dengan penjepit dan selipkan di tempat tersembunyi.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia