Mungkinkah Anak Terkena DBD Berulang?

Tanya:
Beberapa waktu lalu, anak (5) terkena demam berdarah. Sudah dua hari ini, ia demam. Mungkinkah ia alami DBD lagi?

Jawab:
Di Indonesia, demam berdarah dengue adalah penyakit infeksi yang ditandai dengan demam mendadak tinggi selama 2 - 5 hari, yang disertai sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, ruam (kemerahan pada muka/tubuh), lemah, mual, nyeri perut, serta bisa disertai gejala perdarahan yang bersifat ringan (perdarahan kulit atau bintik merah pada kulit, perdarahan gusi, dan perdarahan dari hidung seperti mimisan) sampai perdarahan yang berat (pup hitam).

Gejala awal dengue adalah demam mendadak tinggi, ruam, terlihat sakit berat, sakit kepala, lemah, dan nafsu makan hilang. Bila berlanjut, anak akan mengeluh sakit perut dan ujung tangan dan kaki teraba dingin. Bisa terjadi penurunan kesadaran, yang kadang dianggap sebagai tidur terus.

Pemeriksaan laboratorium bisa menunjukkan penurunan jumlah trombosit dan tanda kebocoran pembuluh darah yang ditandai dengan peningkatan nilai hematocrit. Pemeriksaan ini mulai terlihat sekitar hari ke-3 demam, Bila pada fase ini, anak tidak mendapat cairan sesuai kebutuhan, bisa terjadi syok.

Tandanya adalah penurunan tekanan darah, peningkatan denyut nadi, ujung kaki dan tangan dingin, serta penurunan kesadaran. Jika syok berlanjut, terjadi perdarahan yang bisa berakibat fatal. Masa bocornya pembuluh darah tadi hanya 24 - 48 jam, yang umumnya terjadi pada hari sakit ke-4 dan 5. Bila cairan yang diberikan cukup, si kecil memasuki fase penyembuhan pada hari sakit ke-6, yang ditandai peningkatan jumlah trombosit yang biasanya mencapai nilai normal pada hari sakit ke-7.

Jika virus dengue tidak menyebabkan kebocoran pembuluh darah, itu disebut Demam Dengue. Bila terdapat kebocoran pembuluh darah disebut Demam Berdarah Dengue. Nah, kalau terjadi keadaan syok, disebut Sindroma Syok Dengue. Pada keadaan khusus yang berat, ada beberapa keadaan yang disebut unusual manifestation atau Expanded Dengue Syndrome.

Penyebab Demam Berdarah adalah virus dengue. Dan, dengue bisa menyerang semua kelompok usia, meski yang paling berisiko tinggi adalah kelompok usia 5 - 10 tahun. Risiko anak terpapar gigitan nyamuk lebih tinggi. Bila menderita DBD, umumnya merupakan infeksi ulangan yang biasanya berakibat kebocoran pembuluh darah, sehingga rawan terjadi syok.

Benarkah hal ini bisa berulang? Virus dengue terdiri atas 4 serotipe, dan sekali terkena hanya akan memberi kekebalan terhadap serotipe yang menyerang seumur hidup. Meski begitu, kekebalan terhadap serotipe yang lain tidak ada. Jadi, si kecil bisa terkena infeksi dengue lebih dari sekali.

Tindakan pertolongan pertama yang bisa dilakukan adalah memberi obat penurun demam dan minum yang cukup (tandanya anak pipis setiap 4 - 6 jam sehari). Bila demam anak mendadak tinggi pada hari ke -3 harus dibawa ke dokter. Pemeriksaan yang akan dilakukan adalah darah lengkap serta antigen atau serologi Dengue jika tersedia. Bisa juga, dokter membendung lengan si kecil dengan tensi meter untuk melihat adanya perdarahan kulit di daerah bendungan.

Bila ia tidak mau makan dan minum, suhu tubuh lebih dari 39°C atau kejang, kesadaran menurun, nyeri perut hebat, serta ujung kaki dan tangan teraba dingin, dan pup hitam, segera bawa ke rumah sakit.

Mungkinkah dicegah? Bisa. Hindari gigitan nyamuk, serta membersihkan lingkungan rumah. Jadi, nyamuk tidak bisa berkembang biak.

Konsultan: DR. dr. Hindra Irawan Satari, Sp.A(K), MTropPaed
Dokter Anak dari Divisi Penyakit Infeksi dan Pediatri Tropis, Departemen Ilmu Kesehatan Anak, FKUI/RSCM, Jakarta

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia