Mungkinkah Ubah Kebiasaan Anak Kidal?

Anak selalu menggunakan tangan kirinya untuk melakukan apa pun. Mungkinkah mengubah kebiasaan ini?
 
Penggunaan tangan yang dominan, entah kanan mau pun kiri, merupakan hal yang terjadi secara alami dan bisa terlihat sejak anak masih bayi.

Misalnya, pada saat anak menghisap jempol. Seiring berjalannya waktu, hal tersebut juga terlihat melalui tangan yang lebih sering digunakan untuk memenuhi kebutuhannya, seperti saat menyuap makanan dan menggambar. Dan, penggunaan tangan yang dominan juga berkaitan dengan sisi otak mana yang dominan.

Berkaitan dengan fungsi otak yang lebih dominan, anak-anak bertangan kidal memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri dibanding anak bertangan kanan. Kelebihannya adalah mereka cenderung lebih kreatif, lebih terampil dalam mengekspresikan emosi, dan lebih memahami pola-pola keruangan.

Di sisi lain, mereka lebih mengalami kesulitan pada area bahasa, yaitu membaca, menulis, dan keterampilan motorik kasar dan halus. Namun, penelitian membuktikan kesulitan yang mereka alami juga disebabkan oleh situasi lingkungan yang kurang mendukung anak-anak bertangan kidal.

Dari segi fasilitas, seperti pola menulis dari kiri ke kanan yang cenderung menyebabkan noda di kertas jika anak bertangan kidal, mau pun sikap orang dewasa yang cenderung memarahi anak jika melakukan berbagai hal dengan tangan kiri.

Meski pun dunia bias pada anak-anak bertangan kanan, orang tua diharapkan tidak memaksa anak untuk mengubah preferensi tangannya karena hal tersebut berkaitan dengan fungsi otak mereka. Pemaksaan justru bisa menyebabkan efek yang buruk, bahkan traumatis, karena anak menjadi merasa ada yang salah dengan dirinya.

Masalah yang muncul bisa berupa tulisan yang buruk, mengompol, gagap, menggigit kuku, menjadi pemalu, dll. Sebaliknya, orang tua justru diharapkan bisa menerima kondisi anak dan menunjukkannya pada anak. Misalnya, terus mendampingi anak saat mengalami kesulitan, khususnya dalam hal menulis.

Selain itu, orang tua juga bisa memberitahu guru mengenai preferensi tangan anak, agar anak tidak dipaksa untuk menggunakan tangan kanan. Anak dapat diberitahu untuk tidak mempedulikan jika teman mengganggunya. Diharapkan dengan adanya dukungan dan perasaan aman dari orang tua, anak bisa merasa nyaman dengan perbedaannya.

Narasumber: Cynthia Tanujaya, M.Psi.
Psikolog Klinis Anak

Foto: Fotosearch

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia