Perubahan Suara Anak Laki-laki

Sudah beberapa minggu ini suara Raffa (10) mulai berubah ‘pecah’. Kini suara itu tidak lagi bening seperti sebelumnya. Semula Rianti, mamanya, dari Kalibata, Jakarta, menganggap hal itu sebagai hal wajar yang pasti dialami semua anak laki-laki dan tidak ada yang perlu dicemaskan. Tapi rupanya, Raffa tidak menganggap hal ini sesuatu yang mudah. Ia jadi pemurung, menarik diri, dan enggan bergaul.

Di usia sekitar 10 tahun (ada yang lebih cepat dan ada yang lebih lambat), anak laki-laki biasanya mulai memasuki masa pubertas. Pada masa inilah ia mengalami berbagai perubahan, termasuk perubahan fisik seperti munculnya kumis halus, keringat yang mulai berbau, dan suara yang mulai ‘pecah’. Ini terjadi karena otak mengirimkan pesan ke testikelnya bahwa inilah saat bagi tubuhnya untuk mengalami perubahan. Testikelnya kemudian memproduksi hormon testosteron, yang membuat tubuhnya berkembang pesat, bahunya melebar, dan produksi spermanya mulai aktif.

Hormon ini juga membuat larynx atau kotak suaranya berkembang, pita suaranya menebal dan menjadi lebih panjang. Akibatnya, suaranya ‘pecah’ dan terdengar lebih besar dan nge-bas.  Setelah pita suaranya berkembang optimal barulah suaranya tidak lagi ‘pecah’ tetapi menjadi lebih rendah, lebih dalam, dan lebih mantap seperti suara orang dewasa pada umumnya.

Nah, saat suaranya berubah seperti inilah, beberapa anak merasa malu atau takut ditertawakan sehingga cenderung menarik diri. Apalagi selain hanya mengalami perubahan fisik, ia juga mengalami perubahan emosi sehingga timbul rasa bingung dan canggung. Mungkin saja ia juga jadi lebih mudah tersinggung dan suka marah-marah tanpa sebab yang jelas. Semua ini normal selama masih dalam batas wajar. Tapi kalau sudah berlebihan, misalnya ia terlihat sedih berkepanjangan, sebaiknya ia ‘bicara’ dengan seseorang karena mungkin saja ia mengalami depresi.

Siapkan diri untuk menjadi sahabat terpercaya baginya, Ma. Anda juga bisa meminta papanya untuk lebih banyak meluangkan waktu agar bisa melakukan “kegiatan laki-laki” yang seru bersamanya. Jelaskan padanya, suara yang pecah itu hanya akan sementara, dan sesudah itu ia justru akan memiliki suara yang lebih mantap, yaitu suara pria dewasa seperti papanya.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia