Pilihan Sarapan Sehat untuk Anak
Sarapan anak haruslah mengandung berbagai zat gizi yang diperlukan tubuh, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan serat, sesuai dengan yang dikatakan dokter spesialisasi anak, dr. Sri Nasar.
“Tetapi, banyaknya porsi sarapan hanya sekitar 20-25% dari total makanan yang disantap sehari. Kalau porsi terlalu besar, anak bisa sakit perut,” katanya.
Bukan hanya itu, porsi sarapan yang terlampau banyak juga bisa membuat anak merasa tidak nyaman dan lekas mengantuk lantaran aliran darah lebih banyak berpusat di perut alih-alih di otak.
Bukannya berkonsentrasi pada pelajaran, bisa jadi anak malah ketiduran di tengah penjelasan gurunya. Untuk mengetahui jumlah yang pas, sesuaikan porsi sarapannya dengan jumlah kalori dibutuhkan anak setiap hari, yang bisa dilihat dalam tabel berikut ini.
Usia | Berat badan | Kalori per hari | Protein per hari |
1-3 tahun | 12 kg | 1220 kal | 23 gr |
4-6 tahun | 18 kg | 1720 kal | 32 gr |
7-9 tahun | 23,5 kg | 1860 kal | 36 gr |
Sumber: Widya Karya Pangan 2004
Kalau sudah tahu porsi tepat, apa sebaiknya menu sarapan yang cocok diberikan untuk anak? “Menu sarapan sebenarnya sama saja dengan menu makan dikonsumsi sehari-hari. Hanya, karena alasan kepraktisan dan pertimbangan jumlah kalori yang tidak setinggi jumlah kalori pada jadwal makan lainnya, menu sarapan bisa lebih bebas divariasikan. Tidak harus selalu nasi, melainkan bisa diganti dengan roti, mie, kentang, pasta, sereal, dll," jelas dr. Sri Nasar.
Selain membuat anak tidak lekas bosan, menu sarapan bervariasi juga memungkinkan anak mendapat asupan gizi yang beragam dari jenis bahan pangan berbeda-beda. Makin beragam jenis makanan yang masuk ke tubuhnya, semakin baik. Hanya, ada baiknya menghindari jenis makanan tertentu yang bisa memicu masalah pada perut, seperti makanan pedas dan bisa menimbulkan bergas. Nggak lucu kan, kalau anak diganggu perut melilit ketika ia asyik belajar di kelas?