Rahasia setrap efektif

Mungkin kalau ingat jaman dulu, Anda akan tertawa kecil mengenang guru di sekolah yang menyetrap Anda karena tak membawa buku PR. Pernahkah Anda terpikir setrap juga bisa dilakukan di rumah? Tentu saja tekniknya agak berbeda. Selain itu, ada perbedaan antara menyetrap anak kecil dengan anak usia 5-8 tahun. Ingin tahu rahasianya?
    Pertama, ‘time out’ alias setrap tidaklah sama dengan hukuman. Setrap adalah memberikan anak waktu untuk memikirkan kembali perilakunya, dan menenangkan diri setelah ia frustrasi. Frustrasi bisa terjadi karena ia bosan, kesulitan bikin PR, atau baru saja dimarahi. Tapi, setrap hanya bisa dilakukan setelah anak melakukan sesuatu yang mengganggu dirinya atau orang lain di sekitarnya. Misalnya, gara-gara bosan ia jadi mencoret-coret dinding, atau gara-gara jengkel dimarahi ia jadi berteriak-teriak keras sekali.
    Nah, sekarang baru deh kita buka rahasia melakukan setrap efektif buat anak besar. Yuk!

  • Waktunya terbatas, 1 menit untuk tiap tahun usia. Jadi putra 6 tahun Anda maksimal disuruh duduk diam selama 6 menit. Lebih lama dari itu malah bikin anak lebih marah, dan merencanakan kenakalan lain.
  • Pilih tempat yang tepat, bisa ruang tidurnya atau pojok bawah tangga. Tak perlu memintanya masuk ke gudang yang gelap. Nanti ia malah perlu terapi lain untuk mengatasi ketakutannya. Ingat, yang penting adalah waktu untuk memikirkan perilakunya, bukan agar ia ketakutan.
  • Tunjukkan sikap tegas, bukan marah-marah. Tenang saja ketika berkata, “Karena kamu tadi memukul kakakmu, kamu perlu waktu untuk berpikir bagaimana caranya untuk marah tanpa memukul. Duduk di sini sampai Mama bilang kamu boleh pergi.”
  • Tindaklanjuti. Setelah sekian menit duduk tenang (dan Anda juga menenangkan diri!) katakan apa kesalahannya secara singkat, dan minta ia menyelesaikan akibat perbuatannya. Artinya, ia harus minta maaf kepada orang yang tadi dipukulnya, atau membersihkan kekotoran yang diciptakannya. Jangan tergoda untuk menguliahinya, tak perlu!
  • Berikan ‘time-in’. Kenali ketika ia melakukan perbuatan baik, dan beri pujian. Misalnya, ketika ia sedang bermain asyik dengan kakaknya, katakan, “Mama senang sekali deh, kalian berdua main dengan rukun.” Percaya deh, semakin banyak Anda memberikan ‘time-in’, akan semakin sedikit Anda merasa perlu ‘time-out’. Coba saja.
Masalah saat menyetrap anak
Ada beberapa masalah yang mungkin terjadi ketika Anda sedang berusaha menyetrap anak. Ini beberapa di antaranya, dan
cara menyelesaikannya:

Masalah

 

Cara menyelesaikan

 

Anak tak menganggap serius

 

Sesegera mungkin lakukan time-out setelah perilaku buruknya terjadi. Misalnya, anak marah-marah karena tak dibelikan mainan di mal padahal sudah berjanji. Carilah tempat yang cukup aman untuk dia duduk sendiri berpikir. Bisa juga segera ajak dia pulang (walaupun itu berarti Anda kehilangan kesempatan bersenang-senang juga). Jangan tunda (walau 5 menit sekalipun) untuk menyetrap.

 

Anak mengira ini permainan

 

Bersikaplah serius dengan wajah tenang dan tegas. Mungkin ia akan mengeluarkan senjata andalannya – merayu Anda dengan muka lucu, jangan luluh dan tertawa.

 

Anak kabur

 

Gandeng anak dan kembalikan ia ke tempatnya disetrap. Jika masih sulit juga, jangan menyerah. Sebaliknya, duduklah bersama dia sepanjang waktu setrapnya (1 menit untuk tiap tahun usia) .

 

Anak berteriak atau menangis

 

Dia hanya ingin menarik perhatian Anda, tapi dengan cara yang salah. Cara paling mudah untuk menghentikannya adalah dengan mengabaikannya. Pura-pura saja melakukan hal lain dan palingkan wajah Anda.

 

Selesai disetrap, anak nakal lagi

 

Setrap lagi dia. Tenang saja dan bilang kepadanya, “Sepertinya kamu perlu waktu lebih untuk berpikir. Ayo duduk lagi di sini.” Waktunya bisa sedikit lebih singkat atau sama seperti tadi.

 



PAR 0108

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia