Saat Anak Jatuh Cinta

Perasaan tertarik pada anak atau mulai ada keinginan untuk berinteraksi dengan lawan jenis di masa praremaja sebenarnya bertujuan untuk mengeksplorasi, seberapa menarik diri mereka di mata teman-temannya.

“Si praremaja bangga jika interaksi ini dilihat oleh teman-teman dan mereka menjadi pusat perhatian. Bila ia ‘pacaran’ pun, di usia ini, tujuannya lebih untuk mencari jati diri dan meningkatkan kepercayaan dirinya. Berbeda dengan tujuan orang dewasa saling berbagi kasih sayang, memperhatikan orang lain, mencari rasa nyaman, dan sebagainya,” ujar  Anna Surti Ariani, S.Psi., psikolog.

Lalu bagaimana sikap Mama ketika si praremaja jatuh cinta?
•    Tetaplah santai saat anak bercerita dan usahakan untuk tidak menunjukkan kepanikan atau rasa geli anda
•    Perlihatkan foto anda saat seumurnya, dan ceritakan pengalaman pertama Anda jatuh cinta di masa foto itu dibuat
•    Perhatikan pilihan musik atau lagu yang didengar anak. Sebuah lagu dapat memberikan gambaran tentang perasaannya
•    Belikan buku-buku kiat menjalani masa remaja. Anda dapat membacanya terlebih dahulu, baru kemudian minta ia membacanya. Setelah itu, diskusikan bersama.
•    Jadilah pendengar yang baik
•    Anda dapat menggunakan sudut pandang ketiga untuk membicarakan puppy love. Misalnya sebuah artikel majalah, film bertema cinta, dll. Tanyakan, “Apa yang akan kamu lakukan bila hal tersebut terjadi padamu?”,”Bagaimana perasaanmu?”

Mama harus lebih waspada saat si pra remaja mulai melakukan berbagai hal yang ‘tidak sesuai usia’, seperti berciuman, berpelukan atau bahkan menjurus ke hubungan seksual.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia