Sereal, menjaga berat badan anak


Adakah hubungan antara sering mengonsumsi ready-to-eat cereal dengan indeks massa tubuh anak? Menurut Ann M. Albertson, senior nutrition research scientist di Bell Institute of Health and Nutrition, jawabannya adalah “ya”. Buktinya adalah penelitian yang dilakukan terhadap 603 anak berusia 4 hingga 12 tahun. Anak-anak ini dikelompokkan berdasarkan umur dan banyaknya sereal yang dikonsumsi selama 2 minggu. Kelompok pertama mengonsumsi sereal 8 porsi atau lebih, kelompok kedua 4 – 7 porsi, dan kelompok ketiga mengonsumsi 3 porsi atau kurang. Jenis serealnya bervariasi, termasuk whole-grain dan presweetened cereal.

Tim peneliti Albertson menemukan, kelompok pertama secara signifikan memiliki indeks massa tubuh yang lebih rendah ketimbang kelompok ketiga. Dalam Journal of the American Dietetic Association, Desember 2003, dilaporkan, berapapun usianya, hampir 80% anak yang sering makan sereal memiliki berat badan sesuai usia dan jenis kelamin. Sedangkan peluang anak yang hanya makan sedikit sereal 52,6%.

Selain itu, asupan vitamin A, B kompleks, kalsium, zat besi, dan seng dari anak yang sering makan sereal juga lebih banyak dibanding anak yang sedikit atau sama sekali tidak makan sereal. “Risiko anak yang suka makan sereal untuk mengalami kegemukan juga lebih kecil,” kata Albertson. Pada kelompok pertama berkurang hingga 1:5, sementara kelompok ketiga meningkat jadi 1:2. “Sereal memang sangat unik. Selain terbuat dari fortified grain, kadar lemaknya juga rendah dan hampir selalu dimakan bersama susu yang merupakan sumber kalsium paling oke,” katanya lagi.

Meski beberapa sereal itu presweetened, tidak ada perbedaan konsumsi gula antara kedua kelompok tadi. “Sereal yang ready-to-eat cuma menyumbang 5% dari total asupan gula dalam diet anak,” kata Albertson.

Apakah benar apa yang diklaim produsen sereal bahwa mereka telah mengurangi kadar gula dalam produknya? Peneliti dari 5 universitas di Amerika masih meragukan hal ini. Toh bila diganti, namun jumlah kalorinya sama, tidak akan lebih baik bagi kesehatan. Rajin-rajin saja membaca label “Nutrition Facts” pada kemasan. Bila kandungan gulanya lebih dari 7 gram per 30 gram sajian, itu artinya “too much”.

Di Indonesia, sereal memang belum jadi pilihan utama sarapan anak. “Namun, mendorong anak untuk mengonsumsi sereal whole grain bersama sayur dan buah cukup kondusif untuk kesehatan dan mengontrol berat badan,” kata Dr. David L. Katz, associate professor pada Yale School of Medicine dan pengarang The Way to Eat.

Jadi, boleh lho, mempertimbangkan sereal sebagai variasi menu sarapan si kecil. Biar lebih sip, tambahkan saja buah, baik segar maupun kering.  

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia