Tidur dengan Gigi Gemeretuk, Normalkah?

Anak tidur, tapi seolah mengunyah dalam tidur dengan gigi gemeretuk, kruk…kruk…kruk…, apa yang terjadi?

Ketika masih bayi, hampir 50 persen anak mengalami tidur dengan gigi gemeretuk saat gigi mulai tumbuh. Tapi, setelah mencapai usia dua tahun, kebiasaan ini biasanya berhenti dengan sendirinya. Hanya sedikit saja yang ‘melanjutkan’ kebiasaan ini.

Umumnya, kebiasaan ini akan semakin sering muncul ketika anak di atas 5 tahun merasa stres atau berada dalam kondisi tertekan. Misalnya, saat-saat menjelang ulangan, atau karena bertengkar dengan teman.

Sejauh ini tidak ada laporan mengenai dampak serius yang diakibatkan oleh gigi gemeretuk dalam tidur ini. Hanya sedikit anak dilaporkan mengalami kerusakan pada permukaan gigi sehingga gigi jadi sensitif, atau sering pusing karena otot-otot yang menegang,

Untuk mengurangi kebiasaan ini, cobalah membuat rutinitas tidur yang menenangkan bagi anak. Anda mungkin juga bisa membangun kebiasaan mengobrol sebentar sebelum tidur, saat ia bisa curhat atau bercerita tentang pengalamannya hari itu. Bila ia telah terbiasa terbuka, tidak ada lagi masalah terlalu berat yang harus disimpannya sendiri, dan ia akan bisa tidur lebih lelap.

Tapi, bila kebiasaan ini semakin menjadi-jadi, ada baiknya Anda berkonsultasi dengan dokter anak, atau membawanya ke psikolog untuk mengetahui apakah ada masalah psikologis yang mengganggu dan mungkin saja terluput dari pengamatan Anda.

Baca juga: Bahaya Kurang Tidur Bagi Anak

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia