Tidur larut malam

Lebih sensitiflah pada tanda-tanda kelelahan si kecil, seperti menguap atau lebih rewel.

Ajarkan perbedaan siang dan malam. Jika siang hari, buka jendela kamar lebar-lebar supaya sinar matahari bisa masuk, ajak bercakap-cakap dan bermain. Sebaliknya ketika waktu tidur malam tiba, matikan lampu dan TV, kecilkan suara radio atau CD player, usahakan pula tak terlalu banyak mengajaknya mengobrol.

Ajari tidur sendiri sejak bayi berusia 6-8 minggu. Caranya: segera lepaskan gendongan Anda dan rebahkan si kecil di tempat tidurnya ketika dia sudah dalam keadaan mengantuk tapi belum tidur. Tepuk-tepuk lembut badannya supaya merasa tenang dan cepat tidur. Menurut Jodi Mindell, jika si kecil terbiasa ditimang di bulan-bulan pertama hidupnya, ia akan selalu merindukan saat-saat ini dan justru menjadi lebih sulit tidur jika tidak ditimang-timang.

Tentukan jam tidur yang konsisten. Jika selalu tidur pada jam yang sama, lama-lama dia akan secara otomatis mengantuk pada jam tersebut. Bangunkan dia di pagi hari dan atur waktu tidur siangnya, supaya sedapat mungkin pada jam yang sama.

Pastikan badannya sudah hangat dan bersih, begitu pula tempat tidurnya. Atur pula suhu kamar, jangan terlalu panas atau terlalu dingin.

Ciptakan ritual tidur. Misalnya, mulai jam delapan malam Anda sudah mengajaknya bercakap-cakap di kamar tidur, lalu menyanyikan beberapa lagu anak-anak, mengganti baju dan popoknya, menyelimuti, dan menidurkannya.
“Pura-pura ngantuk dan rebahan di sampingnya,” saran Mita. Lama-lama ia akan ikut tertidur.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia