Tips Hadapi Perseteruan Kakak Adik

Entah mengapa pertengkaran kakak-adik seolah tak terhindarkan dan sering sekali terjadi. Ada-ada saja yang mereka perebutkan, atau menjadi bahan perbantahan.  Mulai dari berebut mainan, cari perhatian mama sampai iri soal sepatu baru si kakak (padahal, sebulan lalu, si adik baru saja dibelikan sepatu!). Mengapa mereka seperti itu?

Menurut Betsy Brown Braun, penulis 'Just Tell Me What to Say', anak bertengkar karena mereka bisa, dan ingin melakukannya! Pantaslah, kalau segala hal bisa memicu pertengkaran mereka, mulai dari soal kepemilikan, ‘daerah kekuasaan’, atau bahkan sekadar karena kebiasaan. Wah, makin dekat jarak usia mereka, biasanya makin sering pula mereka bertengkar, karena prioritas kebutuhan mereka relatif sama. Tapi, tak perlu khawatir, Ma. Selain itu, mereka juga berbagi kebahagiaan, tawa, serta saat-saat yang menyenangkan, kok.

Satu hal yang tak boleh Anda biarkan adalah bila anak sampai saling memukul atau melukai yang lain. Anak perlu merasa benar-benar aman dan tidak merasa terintimidasi, apalagi oleh saudaranya sendiri.

Berikut cara meminimalkan pertengkaran mereka:

- Gunakan ‘timer’, agar mereka saling bergantian saat bermain. Bagi anak, penunjuk waktu terasa cukup adil, karena memastikan mereka akan mendapat giliran. Lagipula, Anda tak perlu repot jadi wasit, kan?

- Jangan ikut campur. Jika kakak dan adik sudah berusia di atas tiga tahun, ‘biarkan’ saja mereka bertengkar. Mungkin saja, salah satu akan sampai berteriak. Namun, tahan diri Anda untuk buru-buru datang. Setelah satu atau dua menit berlalu, baru katakan, “Mama harap semua baik-baik saja, ya.…”

Pisahkan sementara. Bila pertengkaran cenderung meningkat, pisahkan mereka. Mintalah masing-masing kembali ke kamar, atau minta kakak pergi ke kamarnya dan adik ke ruang tamu. Meski baru saja bertengkar, Anda akan terheran-heran, karena dengan cepat mereka akan rukun kembali.


 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia