3 Kiat Ajarkan Anak Memiliki Empati


Mungkin sudah tidak terhitung berapa kali Mama harus mengingatkan si kecil untuk berempati saat ia mengambil mainan temannya, atau menolak berbagi dengan adiknya. Nah, agar ia tak keterusan berperilaku dengan cara yang mengganggu atau menyakiti orang lain hingga dewasa, sebaiknya Mama segera membantu ia memahami bahwa setiap orang memiliki perasaan dan emosi. Untuk itu, coba lakukan beberapa hal di bawah ini:
  • Ajarkan Lewat Kejadian Alami. “Mama bisa memanfaatkan kesempatan-kesempatan yang terjadi secara alami untuk mengajarkan empati kepada si kecil,” kata Lisa Harun, MD, psikiater anak di Westchester Jewish Community, White Plains, New York, AS. “Setiap kali si kecil memandang orang lain, Mama bisa memperkuat perasaan empatinya dengan bercerita. Misalnya, jika Mama melihat si kecil menutupi bonekanya dengan selimut, katakanlah kepada si kecil, ‘Ia pasti sangat kedinginan. Terima kasih karena sudah membuat ia merasa hangat dan nyaman. Kamu baik, deh.’”
  • Tanyakan, Jangan Katakan. Anak balita belum mampu memahami ceramah Anda tentang empati. Namun, jika Anda bertanya kepada si kecil pendapat mereka tentang perasaan orang lain, maka Anda dapat meningkatkan kesadarannya, dan mulai memikirkan perasaan orang lain juga. Misalnya, jika si kecil tidak mengizinkan temannya meminjam dan bermain dengan boneka binatangnya, tanyakan, “Menurutmu, bagaimana perasaannya ketika kamu tidak mau berbagi mainan kamu dengannya?”
  • Bantu Anak Membaca Bahasa Tubuh. Mampu menginterpretasikan gerak tubuh dan ekspresi wajah adalah salah satu cara dasar untuk mengembangkan empati. Berikan petunjuk kepada si kecil dengan berkata, “Lihat ekspresi temanmu saat kamu berbagi kue dengannya? Kamu lihat, kan, ia tersenyum? Itu karena kamu sudah membuat ia merasa senang.”
Pada awalnya, si kecil mungkin tidak sepenuhnya memahami, tetapi ketika ia melakukannya kembali, ia akan menggunakan petunjuk-petunjuk tadi untuk melihat reaksi orang lain – dan lebih mampu melihat reaksi orang lain terhadap sikapnya. Lagipula, Anda tidak akan bisa mengajar tentang kedisiplinan kepada si kecil dalam semalam. Tak bisa dipungkiri, akan ada saat-saat ketika ia berbuat nakal, tidak peduli seberapa keras Anda sudah mencoba mencegahnya. Namun, bila Mama tetap fokus, cepat atau lambat, si kecil akan menyerap pelajaran ini.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia