8 Seafood yang Aman untuk Anak



KERANG
Banyak orang tua yang menunda pemberian seafood untuk balita, terutama kerang, karena bahaya merkuri dan keracunan makanan. Padahal jika diolah dan disajikan dengan baik dan benar, kerang bisa menjadi tambahan gizi dan rendah merkuri untuk diet si kecil. Hal ini pun dibenarkan oleh William Sears, seorang dokter anak dan penulis buku The Baby Book. Kerang dapat diolah menjadi mussel creamy sauce atau spaghetti vongole.

Manfaat
Kerang mengandung lemak jenuh dan kalori yang rendah, namun memberikan asupan protein dan zat besi yang dibutuhkan oleh tubuh balita per hari.

Kapan boleh dimakan? Tunggu hingga usia anak memasuki 1 tahun atau lebih, apalagi jika keluarga memiliki riwayat alergi.

TERIPANG
Teripang atau sea cucumber atau timun laut ini memiliki bentuk yang kenyal dengan rasa yang gurih seperti 'kikil' namun lebih padat. Meski kecil, namun wajib membersihkan tubuh hewan ini sebelum dimasak. Anda juga harus tahu cara tepat mengolah hewan laut satu ini, karena jika salah, maka hasil masakan Anda akan amis. Teripang dapat diolah menjadi aneka makanan, seperti tumisan, tongseng, kerupuk, hingga keripik.

Manfaat
Teripang mengandung protein, kolagen, mukopolisakarida, asam amino, omega-3 dan 6, serta kandungan cell growth factor yang dapat membantu menyembuhkan luka luar maupun dalam. Makanan laut ini juga bermanfaat untuk menyehatkan kulit dan sistem kardiovaskular, mengobati sakit maag, dan memiliki nutrisi yang penting untuk otak, paru, dan jantung.

Kapan boleh dimakan? Setelah anak berusia di atas 1 tahun.

TERI
Ikan laut berukuran mini ini memiliki rasa asin yang khas. Anda bisa mendapatkan ikan ini dengan mudah di pasar atau di supermarket terdekat. Untuk si kecil, Anda bisa mengolah ikan teri menjadi nasi tim, rempeyek, pie, puree, hingga bubur. Biasanya ikan teri tawar dan ikan teri medan jadi pilihan para mama untuk balitanya.

Manfaat
 Ikan teri mengandung banyak mineral dan vitamin yang bermanfaat untuk tubuh. Teri juga mengandung asam lemak omega-3 yang baik untuk kecerdasan otak dan kinerja jantung. Ada juga kandungan vitamin B1 dan B12, yang keduanya baik untuk metabolisme tubuh. Kalsium dan flour bermanfaat untuk perkembangan otak dan pertumbuhan tulang dan gigi balita.

Kapan boleh dimakan? Teri sudah bisa dikonsumsi sejak anak berusia 6 bulan, sebagai makanan pendamping ASI.

Baca juga: Sapo Tahu Seafood ala Chef Aldi Adhena*

 


Topic

#menusehatkeluarga #nutrisi

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia