Agar Anak Tidak Tumbuh Jadi Egois





 

Pernah melihat balita Anda menolak berbagi mainan dengan temannya? Sebenarnya hal tersebut tidak dapat dikatakan sepenuhnya egois. Yang ia lakukan itu hal wajar untuk anak seusianya. Anak bisa dikatakan egois, jika hanya ingin menang sendiri, tidak mau mengalah, selalu mencari pembenaran, dan selalu ingin mendapatkan lebih daripada teman sebayanya. Agar balita Anda tidak tumbuh besar menjadi orang yang egois, coba lakukan 7 hal berikut ini:

Biasakan berbagi
Untuk beberapa anak, berbagi mudah saja dilakukan. Tetapi untuk balita, umumnya berbagi itu sangat sulit. Dalam buku What To Expect The Toddler Years dari Arlene Eisenberg, disebutkan bahwa anak balita tidak mengerti perbedaan antara berbagi suatu benda dengan menyerahkan kepemilikan atas benda tersebut. Untuk itu, Anda perlu mengajarkan dan membiasakan konsep berbagi. Ajarkan anak berbagi mainan miliknya dengan temannya. Lalu, jelaskan bahwa ia sedang berbagi, dan itu adalah salah satu hal baik yang dilakukan. Katakan kepadanya, sewaktu dipinjam, mainan itu tetap miliknya. Namun, tekankan juga bahwa jangan sampai ia terlalu berbagi sehingga merugikan dirinya sendiri. Beri tahu si kecil bahwa ada beberapa barang yang boleh dibagi dengan orang lain, seperti mainan, makanan kecil, perlengkapan mandi, perlengkapan belajar, dan sebagainya, tetapi sda juga beberapa barang yang tidak bisa dibagi, seperti makanan utama, alat makan, pakaian (kecuali jika sudah tidak dipakai dan masih layak pakai sehingga ingin diberikan ke orang lain) dan sebagainya.

Kenalkan rasa peduli
Mengenalkan dan meningkatkan rasa peduli pada anak adalah hal yang sangat penting, agar ia kelak dapat tumbuh menjadi pribadi yang baik dan hebat. Ajarkan ia memahami situasi, perasaan, dan motivasi orang lain. Rasa peduli pada anak bisa Anda kenalkan dengan cara membantu satu sama lain, menolong pekerjaan orang sekitar, berbagi makanan, belajar menyayangi atau melindungi benda sekitar, bahkan hewan.

Terapkan ketegas dan konsistensi
Tegurlah dengan baik, jika anak Anda bersikap seenaknya sendiri dan tidak mau mengalah. Ketegasan dan konsistensi yang Anda lakukan bisa mendidik dan menentukan anak agar bisa tumbuh menjadi pribadi yang tidak egois. Lakukan dengan lembut, dan jelaskan bahwa yang ia lakukan salah dan bisa menyakiti perasaan orang lain. Lakukan secara berkala, pasti ia akan mengerti.

Bermain peran
Tunjukkan kepada anak, jika ia mau berbagi, maka akan mendapatkan jalinan pertemanan yang erat dan menyenangkan. Misalnya, dengan bermain dokter-dokteran. Ajak salah satu teman untuk bermain, jadikan boneka sebagai pasien. Minta anak Anda berperan sebagai ibu si pasien, sementara temannya berperan sebagai dokter. Ajak si kecil memberikan bonekanya kepada temannya untuk diperiksa. Setelah selesai, minta temannya memberikan kembali boneka kepada anak Anda.

Rencanakan playdate
Rancanglah jadwal bermain bersama teman-teman anak ke taman atau di rumah. Hal ini baik dilakukan karena menumbuhkan kemauan anak untuk berbagi. Jika bermain di taman, ia akan belajar bahwa mainan seperti perosotan, ayunan, dan jungkat-jungkit adalah milik umum, yang berarti semua anak boleh bermain bersama di situ, dijaga, dan dirawat bersama.

Menjadi role model
Salah satu cara agar anak dapat cepat mengerti dan paham adalah Anda sebagai orang tua harus memberikan contoh yang baik. Karena anak-anak senang meniru perlakuan orang lain. Anda bisa menunjukkan dengan cara memperlihatkan kepada anak saat Anda meminjamkan suatu barang kepada orang lain, atau saat Anda memberikan pinjaman ke orang lain.

Berikan pujian
Di saat Anda melihat anak mau berbagi dengan orang lain, katakan, “Wah, Mama sangat bangga melihat kamu meminjami Rio mainan favoritmu.” Percayalah bahwa suatu pujian dapat membuat anak semakin yakin dan percaya bahwa berbagi adalah perbuatan yang baik. Lakukan hal ini setiap anak Anda berbagi dengan orang lain.

Baca Juga: Keuntungan Anak Belajar Sopan Santun Sejak Dini

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia