Amankah Obat Herbal buat Anak?

Resep obat tradisional memang kebanyakan didasari pengalaman, yang kemudian dibagikan secara turun temurun. Jadi, tidakseperti obat buatan pabrik, yang dosis dan aturan pakainya telah diteliti melalui uji klinis.

Menurut Dra. Katrin Basyah, MS, dosen Departemen Farmasi, Fakultas MIPA, Universitas Indonesia, Depok, meski bersifat alami, tetap saja ada hal-hal yang perlu diperhatikan saat memberi obat rumahan atau herba kepada anak.

“Karena tak memiliki dosis dan aturan pakai yang jelas seperti halnya obat pabrik, sebaiknya obat alami digunakan sebagaimana nenek moyang kita dulu menggunakannya. Misalnya, kalau resep menyebutkan memakai bawang merah satu siung, gunakan satu siung. Jangan melebihkannya,” kata Katrin. 

Atau, andalkan intuisi Mama dalam hal ini! Misalnya, pada bayi, Anda cukup gunakan satu siung bawang merah untuk dibalurkan ke tubuhnya. Sedangkan bagi anak yang usianya lebih besar, tambahkan menjadi dua siung.

Begitu pun untuk obat yang diminum. Untuk ramuan yang menggunakan kunyit atau jahe, misalnya, cukup gunakan ½ atau 1 ruas jari. Selain dosis dan aturan pakai, faktor keamanan obat tradisional juga bergantung kepada cara Anda mengolahnya.

Perhatikan soal kebersihan saat meramu obat tradisional. Tanaman atau umbi yang akan digunakan sebaiknya dicuci terlebih dulu dengan air matang hingga bersih. Begitu juga dengan peralatan yang akan digunakan, seperti panci untuk merebus, atau kain saringan.

Hal itu untuk menghindari kotoran apa pun yang bisa mengontaminasi obat yang dibuat. Jadi, boleh-boleh
saja menggunakan obat herba untuk mengobati penyakit anak, asal Anda menggunakannya dengan bijak.

Lalu, bagaimana bila obat tradisional atau herba dikonsumsi bersamaan dengan obat resep dokter? Apakah aman buat si kecil? Jawabannya, menurut Prof. Dr. dr. Purwantyastuti, Sp.F(K), dosen sekaligus peneliti di Departemen Farmakologi dan Terapeutik, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, tergantung kepada kandungan atau senyawa dalam tanaman.

Penggunaan obat tradisional memang bisa sejalan dengan obat yang diresepkan dokter. Dr. Wati mengungkapkan, yang perlu Anda lakukan adalah berbicara dengan dokter anak, ketika Anda memutuskan memberi obat tradisional bersamaan dengan obat dokter.

“Jika obat tradisional tersebut tidak berkontra indikasi dengan obat resep, maka dokter akan mengizinkannya. Bukan hanya itu, dokter juga akan menyesuaikan jadwal antara pemberian obat tradisional dengan obat resep,” tutup dr. Wati.

Baca juga:
Bolehkah Obat Herbal Dicampur Obat Kimia?

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia