Anak kidal

Anak kidal lebih aktif menggunakan tangan kiri daripada tangan kanan. Anak kidal ini memang tidak banyak populasinya, hanya 10%, dan sisanya adalah anak-anak yang menggunakan tangan kanan. Anak kidal juga lebih banyak berjenis kelamin laki-laki daripada perempuan (dikutip dari Elizabeth B. Hurlock dalam bukunya Child Development, 1987).

Meski sudah konsisten menggunakan salah satu tangan sejak usia 18 bulan, anak baru dapat dipastikan kidal setelah usianya melewati 3 tahun. Sebelum usia tersebut, anak masih bereksplorasi dengan kedua tangan. Baru pada usia 5 tahun, anak terlihat mantap dengan pilihan tangan yang lebih banyak ia gunakan. Kendati demikian, Anda dapat melakukan pengamatan sejak dini dengan memperhatikan beberapa hal berikut:

  • Tangan mana yang digunakan anak untuk meraih mainan yang diletakkan di depan mereka.
  • Tangan mana yang dipakai untuk menggosok gigi dan menyisir rambut.
  • Tangan mana yang digunakan untuk makan.
  • Tangan mana yang digunakan untuk mengaduk. Anak kidal biasanya mengaduk dengan arah yang berlawanan dengan arah putaran jarum jam.
  • Ketika menggambar, apakah anak memulai dari kanan.
  • Apakah anak lebih suka berdiri di atas kaki kiri ketika diminta berdiri di atas satu kaki.

Kidal tidak bisa dilepaskan dari perkembangan otak. Otak besar kita terdiri dari belahan kiri dan kanan. Masing-masing belahan berbeda fungsinya. Bagi kebanyakan orang, belahan kiri bertanggung jawab atas kemampuan verbal seperti bahasa lisan atau tulisan, dan emosi positif seperti perasaan senang. Belahan kanan bertanggung jawab atas kemampuan spasial seperti kemampuan baca peta, dan emosi negatif seperti perasaan sedih, stres, dll. Fungsi ini dapat terbalik pada anak kidal, dan biasanya tidak terspesialisasi secara jelas seperti anak-anak yang dominan tangan kanan.

Yang jelas, setiap anak memang terlahir dengan kecenderungan tangan kanan atau tangan kiri. Usaha berlebihan untuk mengubahnya akan menyebabkan kecemasan, gagap, atau kesulitan belajar pada anak. Jadi, tidak dianjurkan untuk mengubahnya.

Dengan penerimaan dan dukungan yang baik, anak kidal tetap dapat berkembang sama baik dengan anak-anak yang tidak kidal. Mereka tetap dapat mengembangkan diri dalam olahraga, musik dan aktivitas seni di mana mereka dapat memperoleh kebebasan berekspresi dan tidak ada keharusan untuk menggunakan tangan tertentu.

Membantu anak kidal

Inilah yang bisa dilakukan orangtua pada si kidal:

  • Ajarkan anak untuk menggunakan tangan kanan dalam konteks sosial, mengingat kita hidup di tengah budaya tangan kanan. Misalnya, ketika bersalaman dengan tamu, memberi atau menerima sesuatu dari orang lain.
  • Hindari memberi perintah/komando pada anak untuk menggunakan tangan kanan. 
  • Hindari menegur anak di depan orang lain, jika ia terlanjur menggunakan tangan kiri. Anda dapat menegur anak nanti setelah tidak ada orang lain. 
  • Hindari terlalu sering menasehati anak untuk menggunakan tangan kanan karena anak justru akan membentengi diri dan menolak sama sekali.
  • Pakai trik dalam mengajarkan keterampilan seperti mengikat tali sepatu. Caranya, duduk berhadapan dengan anak sehingga anak mudah meniru gerakan tangan kanan Anda. Cara ini lebih efektif daripada duduk di samping anak.  
  • Konsultasikan pada guru anak di sekolah tentang kondisi kidalnya agar guru juga dapat menyikapi dengan bijak dan membantu anak beradaptasi dengan dunia yang dominan kanan ini.

PAR 0308

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia