Anak Tergolong Kurus Atau Gemuk?

Tidak mudah bagi kita untuk mengakui bahwa anak mengalami kelebihan berat badan atau justru berat badannya kurang. Bagaimana pun, sebutan anak gemuk atau anak kurus serasa 'menuding kesalahan' para mama sebagai orang yang merawat dan memberi makan anak. "Memangnya kenapa kalau anak saya gemuk atau kurus? Yang penting, dia, kan, sehat," begitu mungkin Anda meyakinkan diri. Atau, mungkin Anda merasa sebaliknya? Di mata Anda dan pasangan, anak terlihat kurus dan tetap kurus walau asupan makanannya cukup dan selera makannya normal.

Sebenarnya, meski dipandang gemuk atau kurus, bisa jadi anak Anda memang sehat jika garis tren pertumbuhannya terus mengikuti alurnya di kurva pertumbuhan. Nah, Anda baru perlu khawatir bila alurnya keluar dari kurva pertumbuhan tersebut. Bisa jadi, anak termasuk overweight atau underweight. Dan, keduanya sama-sama merupakan kondisi tidak sehat dan harus dicari penyebabnya untuk diatasi.

Apakah anak betulan gemuk? Tidak mudah juga, sih, menjatuhkan vonis bahwa anak kegemukan, kecuali memang berat badannya benar-benar sangat berlebih. Melihat anak anak montok sering kali Anda berpendapat bahwa itu hanyalah 'baby fat' yang belum hilang. Itu membuatnya terlihat menggemaskan, kan?

Menurut Deanne Jade dari National Centre for Eating Disorders, Inggris, meski montok, anak seharusnya tak memiliki lipatan gelambir lemak di lengan, punggung atau perutnya. Selain itu, Anda juga mesti memantau kurva pertumbuhan berat badannya. Kebanyakan anak usia di atas 1 tahun mengalami kenaikan berat badan sekitar 2 kg per tahun.

Tapi, kalau kenaikan berat badan anak Anda lebih dari 2 kg, jangan buru-buru menilainya overweight juga. Karena kenaikan berat badan anak tidak bisa dinilai dari angka sesaat. Setiap kali menimbang bobotnya, coba plot berat badan anak di kurva pertumbuhan berat badan, lalu Anda tarik garis antara plot-plot tersebut. Dari situ, barulah Anda bisa melihat apakah garisnya naik mengikuti kurva atau melonjak.

Selain itu, hitung juga Indeks Massa Tubuh atau IMT anak (berat badan dalam satuan kilogram dibagi dengan kuadrat tinggi badan dalam satuan meter), lalu plot di tabel IMT dan lihat berada di persentil berapakah IMT anak Anda.

Jika masih berada di antara persentil 5 dan 85, ini berarti berat badannya tergolong sehat (meski ia tampak montok!). Jika berada di atas persentil 85, ini menunjukkan si kecil tergolong kelebihan berat badan, dan tergolong obesitas jika indeks massa tubuhnya berada di atas persentil 95.

Apa yang harus dilakukan? Berkonsultasilah dengan dokter jika memang anak sudah kelebihan berat badan. Soalnya, penelitian menemukan bahwa anak-anak yang mengalami kelebihan berat badan pada usia 11 tahun, 70 persen di antaranya akan tumbuh menjadi orang dewasa yang gemuk dan obese. Bukan hanya itu, kegemukan atau obesitas, juga berpotensi menimbulkan masalah-masalah kesehatan lainnya bagi anak.

Foto: Getty Images

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia