Anak Underweight atau Overweight?

Pertumbuhan anak dikatakan ideal bila berat badannya proporsional dengan tinggi badannya. Intinya, BB = Input - Output. Input adalah asupan nutrisi, baik dari pemberian ASI eksklusif sampai makanan keluarga. Output adalah kalori yang keluar akibat si kecil beraktivitas, tidur, dan saat harus ‘memerangi’ penyakit.

Ketika dipastikan underweight dan tinggi tubuhnya juga rendah (short stature), Mama harus meningkatkan asupan nutrisi anak melalui pemberian makanan tinggi kalori. Sedikit-sedikit tetapi sering ya.

Jika gagal tumbuh, barulah Mama berkonsultasi ke dokter anak ahli gizi. Dokter akan memeriksa asupan nutrisi dan ada tidaknya kelainan organ tubuh. Jika perlu, akan dilakukan berbagai pemeriksaan, seperti pemeriksaan darah untuk melihat ada tidaknya anemia (kekurangan sel darah merah), kecukupan zat besi, ada tidaknya infeksi, pemeriksaan hormon, pemeriksaan urin (untuk memastikan tidak ada infeksi saluran kemih), pemeriksaan bone age, dan sebagainya.

Bagaimana kalau anak overweight? Dokter akan melihat apakah hal ini terjadi akibat asupan nutrisi berlebihan atau akibat penyakit yang diderita anak, misalnya gangguan hormon. Kalau ini ada gangguan hormon, sebaiknya Mama berkonsultasi dengan dokter anak ahli endokrinologi.

Atur pola makan anak sesuai piramida makanan dan seimbang gizinya serta tingkatkan kegiatan fisik dalam rangka membakar kelebihan kalori yang menumpuk. Mengatasi kegemukan jauh lebih sulit ketimbang mengatasi ‘masalah kurus’. Apalagi kegemukan terkait berbagai penyakit seperti diabetes, hiperkolesterolemia, penyakit kardiovaskular, dan sebagainya.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia