Anak Cacar Air Harus Diisolasi?


Tanya:
Salah satu anak saya menderita cacar air. Haruskah ia diisolasi agar tidak menulari kakak/adiknya?
- Mira Padma, Malang

Jawab: Cacar air adalah penyakit kulit yang disebabkan virus Varicella zoster. Penyakit ini ditularkan melalui udara. Gejala utamanya adalah timbul lenting berair dengan dasar kulit kemerahan di kulit. Kadang beberapa hari sebelumnya didahului gejala awal seperti demam, tidak enak badan, kurang nafsu makan, dll.

Lenting berair ini makin lama makin bertambah banyak dan menyebar ke seluruh tubuh dan sering kali juga disertai rasa gatal. Cacar air pada anak merupakan penyakit yang tidak berat, dan jarang menimbulkan komplikasi. Umumnya, orang hanya terkena penyakit ini sekali seumur hidup, karena sekali mengalami cacar air, bisa memberi imunitas jangka panjang.

Anak yang sedang menderita cacar air tidak perlu diisolasi, asalkan dilakukan pengobatan dan perawatan yang tepat. Untuk cacar air, biasanya diberikan obat anti virus (asiklovir) dan anti alergi untuk mengurangi rasa gatal. Penelitian menunjukkan, bila obat anti virus diberikan dalam 24 jam pertama setelah timbul kelainan kulit, hal ini bisa mengurangi hari sakit dan mempercepat kesembuhan.

Perawatan kulit yang perlu dilakukan adalah menjaga kebersihan kulit dan sebisa mungkin menghindari pecahnya lenting berair (agar tidak ada bekas cacar). Menjaga kebersihan kulit dilakukan dengan mandi 2 kali sehari memakai sabun. Jangan lupa keringkan tubuh dengan baik. Untuk lenting yang belum pecah, bisa dioles bedak agar tidak mudah pecah. Sedangkan untuk lenting yang sudah pecah, harus dioleskan krim antibiotika.

Anggota keluarga serumah memang cenderung terpajan kontak yang lebih lama dengan intensitas yang lebih besar. Jadi, amati benar-benar anggota keluarga lain agar bisa segera dibawa berobat begitu timbul kelainan kulit.

Dokter Dr. Srie Prihianti, Sp.KK, Ph.D
Dermatologis dari Erha Clinic

Baca juga: Anak Demam Tinggi, Kapan Perlu Minum Obat?

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia