Apa Itu Sugar Rush?

Apa itu sugar rush? Dr. David Ludwig, profesor pediatri di Harvard Medical School sekaligus direktur program Optimal Weight for Life di Children's Hospital Boston, mengatakan bahwa sugar rush terjadi ketika anak-anak mengonsumsi makanan berindeks glisemik tinggi.

Makanan ini diketahui dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat, namun tidak akan bertahan lama. Kenaikan gula darah inilah yang akan memberikan dorongan energi pada anak dan membuat mereka kesulitan untuk memfokuskan perhatian.

Membuat anak hiperaktif?
The American Dietetic Association (ADA) mengatakan bahwa tidak ada bukti ilmiah yang membuktikan bahwa sugar rush menyebabkan anak-anak menjadi hiperaktif. Menurut Mark Wolraich, M.D., kepala kedokteran anak di University of Oklahoma di Oklahoma City, anggapan tersebut timbul karena kelakuan anak-anak pada acara-acara pesta, saat mereka cenderung menyantap aneka makanan manis dan lantas berperilaku 'menggila'.

Daripada menyalahkan gula untuk perilaku hiperaktif ini, ADA menyarankan Anda untuk memeriksa lingkungan sekitar, apakah ada hal-hal tertentu yang mungkin membuat si kecil mengalami overstimulasi. Di pesta atau liburan, misalnya, sangat wajar anak-anak berperilaku lebih energik (bahkan jika mereka tak mengonsumsi makanan atau minuman manis sekalipun!), karena suasana menyenangkan yang ditimbulkannya.

Sensitif terhadap gula?
William Sears, dokter anak sekaligus penulis The Family Nutrition Book, berteori bahwa anak-anak tertentu mungkin lebih sensitif terhadap gula dibandingkan anak lain. Perilaku, kemampuan belajar, dan konsentrasi orang dewasa maupun anak-anak yang sensitif terhadap gula memang cenderung memburuk saat mereka mengonsumsi makanan atau minuman manis dalam jumlah besar.
Adakah pencegahan atau solusinya?

Terlepas dari apakah sugar rush itu ada atau tidak, anak-anak memang sebaiknya dibatasi dari paparan makanan dan minuman yang terlalu manis. Demikian dikatakan American Dietetic Association. Gula dapat membuat anak ‘malas’ menyantap makanan sehat, seperti buah-buahan dan sayuran. Selain itu, gula juga berkontribusi pada kerusakan gigi. Tawarkan si kecil pisang dan susu coklat rendah lemak sebagai pengganti cookies. Atau, ganti saus cokelat dengan buah berry segar sebagai topping es krim.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia