Anak sering mengeluh sakit, selain bosan atau meminta perhatian? Jangan khawatir, Ma. Ikuti saja permainannya, namun lakukan pertimbangan juga.

Ellie (5), misalnya, mengeluh sakit kaki yang misterius sejak usia 3 tahun. Lucunya, rasa ‘sakitnya’ bisa berpindah dari kaki yang satu ke kaki yang lain. Dan, rasa ‘sakitnya’ ini langsung menghilang saat kakaknya pulang dari sekolah atau papanya setuju untuk membiarkan Ellie menggunakannya sebagai kuda-kudaan.

Tentu saja, Anda tidak bisa langsung bilang kalau keluhan Ellie itu pura-pura saja. Bisa jadi, kakinya memang benar-benar sakit. Untuk itu, sebaiknya Anda membawanya berkonsultasi pada dokter anak.

Jika ternyata semua ini hanya permainan belaka, Anda harus tahu apakah yang anak perlukan: Empati, pengalihan perhatian, atau waktu untuk menenangkan diri? Begitu anak mulai mengeluh sakit, ikuti saja sambil memberinya perhatian yang dibutuhkannya.

Katakan, “Sebaiknya, kamu tiduran, deh, dan tidur kalau kamu merasa capek” atau “Mungkin kamu jangan makan malam dulu jika perut kamu masih terasa sakit.” Bila keluhan berlanjut, lakukan beberapa trik. Misalnya, “Sayang sekali perut kamu sakit. Padahal, kita akan makan puding cokelat favorit kamu setelah makan malam.” Tentu saja,

Hal terpentingnya adalah Anda harus memiliki segudang trik lain untuk menyiasati keluhannya. Lama kelamaan, rasa sakitnya akan berkurang.


Foto : Foto Search