Cara Aman Membersihkan Telinga Balita


 
Walau kerap berontak, telinga balita harus rajin Anda bersihkan agar timbunan kotoran di telinga (serumen/ear wax) tidak menghambat kejernihan suara yang masuk ke telinga. Karena jika kotoran terlanjur mengeras, tidak gampang untuk mengeluarkannya.

Namun Anda harus sangat berhati-hati jika ingin membersihkannya sendiri. Organ pendengaran yang satu ini amat vital perannya. Kalau rusak, bisa-bisa anak Anda akan terganggu pendengaran dan perkembangan bicaranya.

Hati-hati menyumbat telinga. Kotoron telinga adalah produk normal yang hanya diproduksi kulit liang telinga. Sebenarnya, cairan lendir lengket yang dikeluarkan oleh kelenjar serumen ini merupakan substansi penting untuk menangkap benda-benda asing dari luar (seperti kotoran, debu, dan serangga); sehingga tidak dapat mencapai bagian liang telinga yang lebih dalam atau gendang telinga. Singkat cerita, serumen berfungsi sebagai pelindung telinga.

Dalam keadaan normal, secara berkala telinga mendorong kelebihan serumen keluar. Sayangnya, pada anak-anak, mekanisme ini belum bekerja dengan sempurna. Akibatnya, serumen malah menumpuk di dalam liang telinga, bahkan bisa jadi keras.

Bila jumlahnya melebihi normal, tentu saja kotoran ini dapat menyumbat telinga. Akibatnya, pendengaran anak jadi berkurang. Kalau serumen jadi padat dan keras, bisa timbul rasa sakit akibat penekanan pada kulit liang telinga. Nah, pada orang tertentu, sejumlah cabang saraf berada sangat dekat dengan liang telinga, sehingga setiap penekanan mengakibatkan rangsangan pada tenggorokan dan menimbulkan batuk.

 
Bersihkan dengan benar.

Ada banyak pendapat tentang boleh tidaknya membersihkan kotoran telinga anak secara mandiri di rumah. Sebetulnya, secara umum kita dapat melakukannya dengan memperhatikan hal-hal berikut.
  1. Bersihkan kotoran yang hanya di bagian paling luar liang telinga .
  2. Cotton buds hanya digunakan untuk membersihkan kotoran di daerah daun telinga . Selain itu, kotoran telinganya lunak, dan dilakukan dengan cara yang benar dan hati-hati.
  3. Jangan gunakan benda tajam , seperti jepit rambut atau tangkai bulu ayam.
  4. Teteskan baby oil ke dalam liang telinga secara rutin 2 kali seminggu, untuk mencegah penumpukan kotoran telinga.
Bila Anda tidak yakin dapat membersihkan dengan benar, datanglah ke dokter anak Anda. Karena, tindakan membersihkan liang telinga yang tidak benar, justru mengakibatkan kotoran terdorong lebih dalam. Kalau ini yang terjadi, akibatnya:
 
  • Terjadi penyumbatan yang lebih berat, karena bagian tengah liang telinga menyempit.
  • Perlukaan pada liang telinga, sehingga timbul rasa nyeri dan infeksi. Hal ini dapat terjadi sekalipun hanya karena gesekan cotton bud. Hal terburuk adalah bila benda yang digunakan masuk terlalu dalam, sehingga menembus atau menyobek gendang telinga yang berfungsi menerima getaran gelombang suara .
  • Luka pada kulit liang telinga yang terjadi pada saat kotoran tersebut bergerak.
Untuk mengeluarkan kotoran telinga, dokter biasanya mengunakan pengait atau sendok serumen (cerumen spoon) yang terbuat dari logam. Bila kotoran telinga lunak, akan diisap dengan pompa vakum, atau dengan menyemprotkan air hangat ke dalam liang telinga anak. Bila tidak berhasil karena kotoran keras, dokter akan meminta pasien meneteskan obat tetes selama beberapa hari untuk memudahkan pengambilan kotoran tersebut.
 
Jika Anda ragu untuk membersihkan telinga anak sendiri, lebih baik bawa balita ke dokter. Mengajaknya ke dokter spesialis THT setidaknya 6 bulan sekali dapat menjaga kesehatan dan kebersihan telinga balita. (Wita Nurfitri)



Foto: Pixabay



Baca juga:
Kenali Infeksi Telinga Bayi
Tanda dan Pemicu Terjadinya Infeksi Telinga
Anak Infeksi Telinga Setelah Berenang

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia